Daerah

Bidik Kawula Muda, Haul Gus Dur di Jombang Bedah Film 'Sakinah' 

Jumat, 27 Desember 2019 | 06:30 WIB

Bidik Kawula Muda, Haul Gus Dur di Jombang Bedah Film 'Sakinah' 

Pemutaran sekaligus bedah film 'Sakinah' dalam rangka haul ke-10 Gus Dur oleh berbagai Ormas, OKP, dan lintas agama di Jombang. (Foto: NU Online/Istimewa)

Jombang, NU Online
Peringatan haul ke-10 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur masih terus berlangsung. Hingga kini, beragam kegiatan digelar oleh forum lintas agama, organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan organisasi kepemudaan Jombang di alun-alun setempat. Aneka kegiatan tersebut digelar sejak Ahad hingga Sabtu (22- 28/12).
 
Pada Kamis (26/12) malam, panitia penyelenggara menggelar bedah film ‘Sakinah’ karya Rumah Produksi (Maksi) Tebuireng, Jombang. Film ini baru diputar perdana pada haul ke-10 Gus Dur semenjak diproduksi.
 
Ribuan penonton dari semua kalangan baik santri, masyarakat umum hingga warga negara asing memenuhi lokasi saat penayangan film dimulai. Tampil sebagai host pada acara ini adalah Ukil Kentroenk dan Tepoz Uye, komedian Jombang yang kerap mengisi beberapa acara di televisi dan kegiatan budaya di Jawa Timur.
 
Film yang merupakan produksi kedua dari Maksi, setelah dirilis film pertama yang berjudul ‘Binar’ ini, dibintangi oleh elemen keluarga Pesantren Tebuireng sendiri. Mereka dari kalangan santri, mahasiswa, pengurus, alumni, dan beberapa elemen lain.
 
Penanggung jawab bedah film Hafis Muaddab mengungapkan bahwa film Sakinah yang disutradarai Ali Mustajib sengaja dipilih untuk mengedukasi penonton mengenai bagaimana mewujudkan keluarga sakinah. Seiring fenomena makin tidak terkontrolnya kasus perceraian belakangan ini, di mana hingga Maret tahun 2019 ada 121 ribu kasus perceraian di kota santri.
 
Direktur Tebuireng Institute yang kini menjabat Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang ini menambahkan bahwa, target utama acara ini adalah kalangan pelajar atau kalangan pemuda. Sebab selain fenomena tingginya perceraian, kasus pernikahan usia dini juga cukup tinggi di Jombang.
 
"Alhamdulillah dalam acara tadi malam banyak pelajar Jombang yang ikut hadir menonton film ini," katanya kepada NU Online, Kamis (26/12) malam.
 
Pria yang kerap disapa Hafis ini menambahkan, semua rangkaian kegiatan dalam menyemarakkan haul Gus Dur dikonsep dengan ‘Expo Bulan Gus Dur’. 
 
"Ini cara kami memberikan penghormatan kepada jasa besar KH Abdurrahman Wahid dan keluarga besar pondok pesantren bagi pluralisme dan kebinekaan," ucapnya.
 
Dalam rangkaian kegiatan hiburan rakyat selama 7 hari itu adalah kegiatan kreasi budaya. Termasuk pemutaran film Sakinah itu. Hal tersebut menurutnya adalah salah satu bentuk edukasi pada masyarakat Jombang terutama anak mudanya untuk meneladani Gus Dur dari berbagai aspek. Tidak terkecuali dari sisi budaya.
 
"Kami ingin pencapaian Gus Dur sebagai presiden dapat menginspirasi anak muda Jombang untuk meneladani apa yang dilakukan beliau," ujarnya.
 
Pada sesi bedah film, turut hadir sutradara Ali Mustajib, script supervisor Abror Rosyodin, Bagus dari Komunitas Berbagi Seni Jombang dan Irkham Ketua PMII Jombang. Kesemuanya menyampaikan bahwa pondok pesantren di Jombang dan lulusannya hari ini tidak kalah kreatif dengan lulusan umum.
 
 
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Ibnu Nawawi