Daerah

Rais Syuriyah PWNU Jateng: NU Berperan sebagai Penyeimbang Informasi

Senin, 5 Januari 2015 | 16:01 WIB

Rembang, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai peran strategis sebagai penyeimbang informasi. Sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap keagamaan NU yang mengambil jalan tengah sebagai solusi terbaik ketika ada dua pendapat yang bertentangan.<>

Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH. Ubaidullah Shadaqoh menuturkan, berita yang diterima masyarakat ada yang benar dan salah. Keduanya, sama-sama memiliki pengaruh yang besar.

"Berita itu benar atau salah, selalu ada dalam ruang perdebatan. Berita tak benar pun mempunyai pengaruh yang sangat besar," katanya dalam acara workshop "Desain Pengelolaan Media dan Tata Usaha NU se-Jawa Tengah" di Hotel Muria, Ahad (4/1) kemarin.

Sebagai rujukan dampak berita salah, dia bercerita kisah perjanjian Hudaibiyah. Pada masa Nabi Muhammad SAW, ada berita Usman bin Affan dibunuh orang Quraish. Imbasnya, hampir terjadi peperangan karena informasi itu.

"Setelah kejadian itu kemudian ada perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian itu diselimuti dengan amarah dan hampir terjadi peperangan. Padahal, sahabat Usman meninggal oleh siapa masih dalam perdebatan," jelasnya.

Sekarang pun tak jauh beda. Sering terjadi pertikaian antarkelompok, antarorganisasi, antaragama karena mendapat informasi yang tak seimbang.

Berlatar itu, NU berperan menjadi penyeimbang informasi supaya tak terjadi konflik di masyarakat. "NU berada posisi tengah. Posisi tengah itu sangat sentral. Meskipun memang berada di tengah itu kerap mendapat hantaman dari kanan, kiri, depan, dan belakang," katanya.

Dia berharap, dengan adanya portal media NU Jawa Tengah, baik untuk umat dan bermanfaat. " Bisa juga bermanfaat bagi masyarakat luas serta generasi jam'iyah NU ke depan. Supaya tetap menjaga Islam yang menjadi rahmat bagi sekalian alam," imbuh pengasuh pondok pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari Semarang itu. (Moh. Lilik Wijanarko/Anam)


Terkait