Daerah

Tanggulangi Narkoba, Muslimat NU Pekalongan Dirikan Rumah Pintar Adiksi

Ahad, 18 Juni 2017 | 18:52 WIB

Pekalongan, NU Online
Kementrian Sosial memberikan apresiasi terhadap kegiatan Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Pekalongan. Hal ini karena Muslimat NU Pekalongan dinilai peduli melakukan gerakan terhadap pencegahan penanggulangan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) salah satunya dengan mendirikan Rumah Pintar Adiksi. 

Rumah Pintar Adiksi yang didirikan Muslimat NU Pekalongan menempati eks Gedung PCNU Jalan Dr Sutomo Kota Pekalongan yang dalam pelaksanaanya rumah pintar terebut akan menjadi pusat rehabilitasi berbasis agama, juga menjadi pilot projek di Kementrian Sosial RI.

Direktorat Jendral Rahabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Waskito Budi Kusumo mengatakan, Kemensos sangat mengapresiasi terhadap Muslimat NU Kota Pekalongan ini, karena gagasanya untuk mendirikan rumah rehabilitasi narkoba. 

“Rumah Pintar Adiksi di Pekalongan ini dalam waktu dekat akan segera dilakukan bimtek, diharapkan agar langkah yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, jangan sampai ada salah langkah dan lain sebagainya,” tandasnya, saat peresmian Rumah Pintar Sahabat Adiksi dan Kampung Pelopor Indonesia Tanpa Narkoba, Muslimat NU Kota Pekalongan, Sabtu (17/6)

Dikatakannya, peran dan kiprah Muslimat NU begitu sangat strategis dalam membina keluarga, kedekatannya terhadap anak-anak dalam setiap hari menjadi penentu dalam pencegahan dan penyalahgunaan terhadap narkoba. 

“ Kemensos RI, sangat menginginkan di daerah lain pun seperti di Pekalongan ini, karena narkoba di seluruh Indonesia telah menjarah kehidupan banyak kalangan,”tandasnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Pekalongan Hj Nur Khikmah kepada NU Online menjelaskan bahwa pendirian Rumah Pintar Adiksi tersebut tidak lepas dari dorongan oleh Pimpinan Pusat Muslimat NU, yang dilatarbelakangi dengan dibentuknya Laskar Anti Narkoba. 

"Awalnya ide untuk membuat Rumah Pintar Adiksi ini muncul sepulang dari bimtek, yang diadakan oleh pimpinan pusat di Bekasi Jawa Barat. Sepulangnya langsung kita sikapi dengan melakukan audiensi pemerintah daerah, yang saat itu wakil walikota mendukung sepenuhnya," ungkapnya.

lebih Lanjut  Nur Khikmah mengatakan, para ibu-ibu muslimat sangat khawatir melihat fakta di lapangan. Banyak di desa-desa yang sudah menjadi korban dan bahkan ada yang menjadi bandar, padahal anak-anak tersebut dari segi pengetahuan agama dan pendidikan lumayan cukup. 

“Sebagai gerakan awal di setiap pengajian rutin hari jum'at di masing-masing kelurahan se Kota Pekalongan, selalu disampaikan tentang bahaya narkoba dan juga dilakukan seminar di kalangan pengurus,”imbuhnya.

Nur Khikmah menambahkan, kerja keras yang dilakukan Muslimat NU sekarang mendapat titik terang, sebab gagasan untuk mendirikan rumah pintar adiksi akhirnya terwujud, setelah berkerjasama dengan Institusi Penerima Wajib Lapor ( IPWL) Al Ma'laa. Bahkan rumah rehabilitasi berbasis psikologi dan agama diresmikan Langsung oleh Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kemesnsos RI, sekaligus sebagai pilot project.

Dalam pelaksanaan Rumah Pintar Adiktif yang dikelola Muslimat NU nantinya akan mendapat banyak dukungan, baik dari instansi terkait, dan juga dari internal di Nahdlatul ulama, seperti GP Ansor, Fatayat NU, IPNU IPPNU dan lembaga di lingkungan NU yang salama ini juga telah melakukan kegiatan preventif melalui penyuluhan tentang bahaya narkoba. ( Nafi' / Muslim Abdurrahman)




Terkait