Tradisi Khitanan Massal di Masjid Agung Kendal pada Hari Raya Idul Adha
Sabtu, 7 Juni 2025 | 12:15 WIB

Peserta khitan massal Masjid Agung Kendal Jumat (6/6/2025) menerima uang saku. (Foto: NU Online Jateng)
Kendal, NU Online
Masjid Agung Kendal kembali menghidupkan tradisi khitanan massal sebagai bentuk syiar Islam dan pelayanan sosial kepada masyarakat pada Hari Raya Idul Adha 1446 H, Jumat (6/6/2025).
Sebanyak 120 anak dari berbagai daerah di Kabupaten Kendal mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di kompleks Madrasah Ibtidaiyah yang terletak di belakang Masjid Agung Kendal.
Setiap peserta hadir bersama orang tua atau wali sebagai bentuk dukungan keluarga dalam proses penyucian diri yang menjadi bagian dari ajaran Islam. Pelaksanaan khitan sendiri telah dimulai sejak malam sebelumnya, sehingga sebagian peserta memilih menginap di area masjid.
Ketua Panitia Khitanan Massal, Sugeng Prayitno, menjelaskan bahwa tradisi ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi agenda rutin Masjid Agung Kendal menjelang Idul Adha.
Dia mengatakan khitanan massal bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan bagian dari upaya memakmurkan masjid dan membentuk kecintaan anak-anak terhadap rumah ibadah sejak dini.
"Tradisi ini menjadi sarana mendekatkan anak-anak kepada masjid, agar tumbuh keimanan dan semangat beribadah dalam diri mereka. Selain itu, kami ingin masjid benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya dikutip dari NU Online Jateng.
Untuk menambah keceriaan anak-anak yang mengikuti khitanan, panitia memberikan berbagai fasilitas berupa sarung, baju koko, peci, sabuk, sandal, celana dalam khusus khitan, serta uang saku.
Libatkan 20 Tenaga Medis
Sementara itu, Ketua Tim Medis, Budi Mulyono, mengungkapkan bahwa proses khitanan melibatkan 20 tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan apoteker.
"Kami pastikan seluruh proses dilakukan dengan standar medis yang aman dan nyaman bagi anak-anak," jelasnya.
Baca Juga
Doa Khitan dan Keselamatan Anak
Ketua Kreativitas Remaja Islam Masjid Agung (Karisma), Alex Nur Abyadl, turut menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Tahun ini, Karisma juga menggandeng PT Green Marsilea Indonesia untuk ikut berkontribusi.
"Alhamdulillah, dari PT Green Marsilea Indonesia memberikan bantuan obat-obatan medis untuk kebutuhan khitan, seperti obat Asam Mefenamat, Amoxilin, dan Dexa. Jadi bisa meringankan beban dari panitia," kata Alex.
Ia menyatakan bahwa khitanan massal ini bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan momentum pembinaan karakter generasi muda melalui pendekatan spiritual dan kebersamaan.
"Kami di Karisma memandang khitanan massal ini sebagai bentuk nyata pendidikan karakter berbasis masjid. Di sinilah anak-anak belajar tentang makna pengorbanan, kepedulian, serta cinta terhadap syiar Islam," ungkapnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini menjadi kenangan indah sekaligus pijakan awal bagi anak-anak untuk terus tumbuh dalam lingkungan yang religius dan penuh kasih.
"Masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga ruang tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan dan ukhuwah. Semoga tradisi ini terus lestari dan memberikan keberkahan bagi umat," pungkasnya.