Daerah

Wisuda Perdana, Unugiri Bojonegoro Optimis Mampu Bersaing

Senin, 23 September 2019 | 06:00 WIB

Wisuda Perdana, Unugiri Bojonegoro Optimis Mampu Bersaing

Suasana wisuda perdana di Unugiri Bojonegoro, Sabtu (21/9). (Foto: NU Online/ Yazid)

Bojonegoro, NU Online
Keberadaan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun kampus termuda, namun keinginan kuat menjadi perguruan tinggi terampil terus dilakukan untuk mencerdaskan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Ledre ini.
 
Terbukti dalam rapat terbuka senat Unugiri Bojonegoro di Hotel Aston Jalan MH Thamrin Bojonegoro, Sabtu (21/9), sebanyak 96 mahasiswa mengikuti wisuda perdana kampus tersebut. Hal itu menunjukkan UNUGIRI mendapat kepercayaan tinggi masyarakat, meski baru beroperasi sejak 2015.
 
Rektor Unugiri Kabupaten Bojonegoro, Ridlwan Hambali menuturkan, keberadaan Unugiri yang salah satunya di Bojonegoro ini tidak lepas dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH M Hasyim Asy’ari, KH A Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syansuri. Sedangkan pendiri Unugiri yakni Ahwan Affandi.
 
“Universitas mampu menjadi interpreneur. Usia lima tahun merupakan usia muda, bisa menjadi mandiri, modern dan religius sesuai Ahlus Sunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah,” tutur Rektor Ridlwan.
 
Menurut rektor, peran serta dan pengabdian semuanya yang menyesuaikan perkembangan zaman. Dukungan para pemangku kepentingan dan yang lain mampu menjadikan Unugiri menjawab tantangan menghadapi era disrupsi. Tidak hanya belajar di dalam ruangan kampus saja, tetapi ditambah dengan literasi
data, literasi manusia, dan literasi lainnya.
 
“Problem masa depan akan semakin berat. Semuanya harus bisa berkembang. Namun, wisuda pertama Unugiri bisa berkarya di atas landasan islami, serta
lulusan UNUGIRI dapat berkreasi menciptakan profesi yang tidak keluar dari ajaran Aswaja,” terangnya.
 
Sementara itu Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mengawali sambutannya dengan cerita sebutan 'wakil rektor'. Pasalnya, sebelum diubah sebutannya pembantu rektor. “Dulu ceritanya ada yang mencari pembantu rektor. Tapi yang ditemui pelayan rektor. Sehingga sekarang diganti sebutan wakil rektor itu,” kelakarnya diikuti gelak tawa undangan dan wisudawan Unugiri.
 
Bupati Anna mengaku meluangkan waktunya menghadiri wisuda pertama UNUGIRI, sehingga harus meninggalkan acara Asia Content Bussiness Summit (ACBS) di Jakarta. Pasalnya ia sebagai kader NU menjadi Bupati Bojonegoro, bentuk suport pemkab yang dilakukan.
 
“Pembangunan Bojonegoro tidak lepas dari SDM dengan dicetak dari kecil sampai strata satu, menjadikan kampus tidak menciptakan pengangguran. Unugiri juga saya pantau. Kebijakan yang dilakukan pemkab berdasarkan data,” ungkap mantan anggota DPR RI itu.
 
Komitmen beasiswa Pemkab 
Bupati perempuan pertama di Bojonegoro itu menambahkan, pendidikan akan disuport pemkab baik yang negeri maupun swasta. Untuk tahun 2019 pemkab menyiapkan 1500 beasiswa semester akhir agar mendorong Bojonegoro unggul di atas unggul.
 
“Tahun 2020 juga sudah diprogramkan untuk pendidikan. Kalau SMA diperhatikan provinsi, madrasah aliyah akan dibantu pemkab agar menjadi madrasah berkualitas,” papar Bupati Anna.
 
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bojonegoro, KH Hilmi Aljumadi berharap, mahasiswa UNUGIRI yang telah diwisuda tetap harus bermanfaat dan menyebarkan amar ma'ruf nahi munkar. Kiai Hilmi juga mengapresiasi rangkaian rapat terbuka senat UNUGIRI, karena melestarikan kesenian tradisional lokal yakni menggunakan musik gong dan yang lainnya.
 
Namun, Kiai Hilmi juga tetap mengingatkan alumni pertama Unugiri yang harus siap menjawab tantangan zaman yang terus berkembang. Amar ma'ruf nahi munkar harus selaras dan sejalan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
 
“Kami tentu berharap pada lulusan Unugiri perdana ini. Kami menitipkan risalah Rasulullah di pundak kalian. Sarjana jangan segan memakai kopiah dan menjadi pelopor meramaikan masjid,” harap Kiai Hilmi yang juga Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin (YPPRT) Balen.
 
Kepala Badan Pengelola Perguruan Tinggi (BPPT) NU Kabupaten Bojonegoro, Muslih Fattah menceritakan berdirinya Unugiri. Turunnya izin pada tahun 2014, sedangkan operasionalnya tahun 2015. “Setelah lulusan perdana, tentu harapannya UNUGIRI bisa lebih besar dan banyak yang masuk ke Unugiri," harapnya.
 
Pria yang juga mantan Ketua PC Ansor Bojonegoro itu juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan, dan juga turut mengucapkan terimakasih kepada stakeholders semua yang memberikan kontribusi besar buat kemajuan Unugiri. Termasuk para pemimpin dan dosen Unugiri yang telah bekerja keras menyelesaikan strata satu.
 
“Saya hanya berpesan kepada wisudawan jangan meninggalkan salat lima waktu, agar dekat dengan Allah. Sehingga dengan begitu bisa menjadi manusia yang energik dan produktif, ilmu kalian (wisudawan) sudah memadai dan kalian harus bisa dibanggakan,” pesannya.
 
Wakil Rektor II Unugiri Bojonegoro, Ifa Khoiria Nigrum yang juga Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, merinci dari 96 mahasiswa yang diwisuda terdiri dari Teknik Mesin 12 mahasiswa, Teknik Informatika 24 mahasiswa, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi 32 wahasiswa dan Pendidikan Bahasa Inggris 8 mahasiswa. Selain itu juga ada 13 mahasiswa jurusan Farmasi dan 7 mahasiswa dari jurusan Bimbingan Konseling.
 

Kontributor: M Yazid
Editor: Musthofa Asrori