Fragmen

Akhir Maret Hari Lahir Dua Banom Satu Lembaga NU

Sabtu, 28 Maret 2020 | 04:15 WIB

Akhir Maret Hari Lahir Dua Banom Satu Lembaga NU

Logo resmi NU

Di akhir Maret, ada dua badan otonom (banom) dan satu lembaga NU  yang memperingati hari lahirnya. Dua banom itu adalah Muslimat NU dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), sementara lembaganya adalah Lesbumi, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia. 
 
Jika disusun berdasarkan tanggal kelahiran, maka Lesbumi paling dulu lahir yakni pada tanggal 28, disusl Muslimat tanggal 29, dan Pergunu tanggal 31. Namun, jika disusun berdasarkan tahun, maka Muslimat NU lebih tua, yakni tahu 1946, disusul Pergunu 1952 dan Lesbumi 1962. 
 
Muslimat NU 
Meskipun bibit-bibit berdirinya sejak akhir tahun 1930-an, tapi baru pada muktamar ke-16 di Purwokerto tahun 1946, Muslimat NU resmi menjadi bagian NU. 

Pengurus Muslimat pertama Penasehat : Ny Fatmah Surabaya Ketua : Ny Chadijah Pasuruan Penulis : Ny Mudrikah Penulis II : Ny Muhajja Bendahara : Ny Kasminten Pasuruan Pembantu : Ny Fatehah Pembantu : Ny Musyarrafah Surabaya Pembantu : Ny Alfijah 

Dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Muslimat yang pertama, pasal 2, disebutkan Badan ini bertujuan: Menyadarkan para wanita Islam Indonesia akan kewajibannya, supaya menjadi ibu yang sejati, sehingga dapatlah mereka itu turut memperkuat dan membantu pekerjaan NU dalam menegakkan agama Islam. 

Peranan Muslimat semakin maju, pada Muktamar NU tahun 1950, sudah terdapat sidang kombinasi yang melibatkan syuriyah, tanfidziyah dan Muslimat selain menyelenggarakan sidang-sidang sendiri. Pada Muktamar di Palembang tahun 1952, Muslimat secara resmi menjadi badan otonom NU sendiri dengan nama Muslimat NU yang dapat mengatur rumah tangganya sendiri. 

Pergunu 
Menurut Ensiklopedia NU, Pergunu adalah badan otonom NU yang menghimpun dan menaungi para guru, dosen, don ustadz. Secara organisasi, Pergunu dibentuk dari hasil Konferensi Lembaga Pendidikan Ma'arif NU pada tahun 1952.  Konferensi merekomendasikan untuk membentuk organisasi guru NU. Selanjutnya, Ma'arif NU Surabaya yang diberi mandat untuk membentuknya berhasil mendirikan PC Pergunu Surabaya pada 1 Mei 1958.  

Setelah melalui proses yang cukup panjang, Pimpinan Pusat Persatuan Guru NU berhasil dibentuk pada 14 Februari 1959 dengan Ketua Umum Bashori Alwi. Kongres pertamanya diadakan pada 17-20 Oktober 1959 yang diikuti 27 cabang dan Bashori Alwi kembali terpilih sebagai ketua umum. Kongres kedua diselenggarakan pada 1966 dengan memilih Mardji’in Syam sebagai ketua umum, sekaligus terjadi perpindahan kantor pusat dari Surabaya ke Jakarta. 

Tahun perintisan Pergunu sitetapkan sebagai awal Pergunu, sementara hari lahirnya pada tanggal 31 Maret.

Lesbumi
Pada tahun 1960-an, Indonesia memiliki banyak lembaga kebudayaan langsung maunpun tidak memiliki afiliasi terhadap sebuah parta. Waktu itu, NU yang berubah status sejak 1952 menjadi partai politik, juga memiliki lembaga kebudayaan. Namanya Lesbumi, dibentuk tahun 1962. 

Berdasarkan Surat Keputusan PB Partai NU No. 1614/Tanf/VII-62, tanggal 1 Shofar 1382 H/3 Djuli 1962 berikut ini susunan Pengurus PP Lesbumi pertama

Ketua Umum : H. Djamaluddin Malik  Wk. Ketua I : Usmar Ismail  Wk. Ketua II. : Drs. Asrul Sani  Sek. Jendral : Anas B.S.  Sekretaris I : Hasbullah Chalid  Bcndahara Urnum : H. Mohd. Madehan  Wk. Bendahara : H. A. Latief  

ANGGOTA-ANGGOTA:  1. H. Tubagus Mansur Makmun  2. H. Mahbub Djunaidi  3. H. Husny  4. H. Abd. Sjukur Tajib  5. Ishari (Djawa Timur)  6. Nadjaruddin Naib  7. Huscin Alaydrus  8. K. Musa Machfudz  9. Muhtar Byna  

PEMBANTU-PEMBANTU AKTIF:  l. KH M. Wahib Wahab  2. H. A. Sjaichu  PENASEHATAKTIF:  1.    KH M. Idham Chalid  2 H. Zainul Arifin  3KH Saifuddin Zuhri  4. KH. Fatah Jasin 

CHUSUS PENTJAK SILAT:  1. KH.M. Tambih  2. H. Djum Maksum  PELINDUNG: KH. Abd. Wahab Hasbullah  

Penulis: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan