Internasional

Menikmati Makanan Indonesia di Belanda

Selasa, 21 Mei 2019 | 09:00 WIB

Menikmati Makanan Indonesia di Belanda

Penulis (kiri) di depan Warung Pojok Sari di Belanda.

Rasa masakan Indonesia memang tidak asing lagi bagi orang-orang Belanda. Mungkin karena dulu nenek moyang mereka pernah tinggal di Indonesia, sehingga sangat familiar dengan menu makanan ala Indonesia. Restauran Indonesia di Belanda pun tidak pernah sepi dari pelanggan setianya yang keluar masuk warung di saat makan sore pukul 18.00 waktu Belanda. Saya melihat sendiri pemandangan pelanggan yang tidak pernah berhenti keluar masuk itu.

Salah satu restauran yang ada adalah milik Bu Ismiyatun dan Pak Amin yang terletak di Harleem, Netherland, namanya Pojok Sari. Letaknya tidak jauh dari stasiun kereta Harleem. Banyak orang-orang Belanda singgah untuk membeli makan dan cemilan di warung ini. Dengan konsep sederhana seperti warung makan Padang atau warung Tegal di Indonesia, para pelanggan bisa memilih lauk pauk yang mereka inginkan. Dan, ternyata smoor glinding, menjadi menu pilihan favorit untuk mereka.

Nasi rames atau nasi campur juga mereka suka. Harganya sudah jelas dipampang di daftar menu. Sehingga, tidak ada yang kecewa, karena mereka membeli sesuai keadaan kantong. Kalau membeli satu paket menu harganya lebih murah ketimbang membeli hanya lauknya saja dengan konsep ditimbang per gramnya. Seperti memilih oseng-oseng sayur kacang panjang saja, ditimbang dalam sebuah microwave ware. Harga per 100 gramnya sekitar €3,00 atau kurang lebih Rp48.000

Sebelum mengawali puasa, di tanggal 5 Mei 2019 lalu, saya menyambangi restauran tersebut. Saya ditemani oleh Beestuur atau Pengurus PPME Al-Ikhlas Amsterdam, Pak Opang Kamal,  Bu Moti, dan Bu Iik Sukidjo. Pojok Sari salah satu warung milik orang Indonesia yang memiliki restauran serupa, seperti Warung Solo milik Bu Sri Hartutik, Warung Madjoe milik Pak Umar, Warung Adji milik Pak Budi Santoso, dan masih banyak lagi warung-warung makan Indonesia yang belum saya kenal.

Harga makan paling murah di Warung Pojok Sari adalah sate ayam lontong €7,00 setara dengan Rp112.000 dengan kurs Euro sekarang, 1 Euro sama dengan Rp16.000. Isinya lontong dan empat tusuk sate ayam. Mmhh, harga yang lumayan mahal untuk makan sate bagi orang Indonesia. Nasi komplit harganya €10,00, artinya jika dirupiahkan akan setara dengan Rp160.000. Isinya nasi, tiga lauk pauk, dua macam sayur, dan satu butir telur. Harga untuk sekali makan restauran di Belanda kurang lebih membutuhkan uang €7,00 - €12,00 atau anatara Rp120.000–Rp200.000.

Selain smoor gelinding, makanan yang disukai oleh orang-orang Belanda di Warung Pojok sari ini adalah ayam pedas, sate malas, oseng-oseng teri, empal pedas, daging rendang, daging bali, ayam kare, kerupuk dan rempeyek kacang.
Saya merasa amat bersyukurlah masih diberikan rezeki oleh Allah dan dimudahkan mendapatkan rezeki itu.

H Khumaini Rosadi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, Dai Tidim Jatman, Dai Ambasador Cordofa, Dosen STIT Syam Bontang, Guru PAI SMA YPK Bontang, Muballigh LDNU Bontang, Imam Masjid Agung Al-Hijrah Kota Bontang, tengah bertugas dakwah Ramadhan di Belanda.


Terkait