Internasional

PCINU Taiwan Peringati Hari Santri dengan Apel Akbar

Senin, 25 Oktober 2021 | 04:30 WIB

PCINU Taiwan Peringati Hari Santri dengan Apel Akbar

PCINU Taiwan Peringati Hari Santri dengan Apel Akbar. (Foto: Istimewa)

Kaohsiung, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan memperingati Hari Santri dan Harlah ke-13 PCINU Taiwan di Pantai Cijin, Kota Kaohsiung, Taiwan dengan apel akbar, Ahad (24/10/2021).
 
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 1500 orang dari berbagai PCINU tingkat kota. Kehadiran mereka sudah mendapatkan izin dari pemerintah setempat. Mereka juga menerapkan protokol kesehatan.
 
Apel akbar ini diawali dengan upacara Hari Santri yang dikoordinasi oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Taiwan. Seperti upacara hari santri pada umumnya, pengibaran bendara merah putih, menyanyikan lagu Indonesia raya, dan ikrar santri juga menjadi salah satu susunan acara apel akbar.
 
Upacara Hari Santri ini merupakan yang pertama kalinya di Taiwan bahkan di luar negeri. Upacara yang yang berlangsung di tengah terik matahari siang ini juga diikuti oleh berbagai badan otonom (Banom) NU, baik itu dari Fatayat, Muslimat, bahkan sampai PC PMII Taiwan.
 
Setelah apel akbar ini selesai, acara dilanjutkan dengan mengaji bersama dengan PBNU secara virtual dipimpin Kiai Marsyudi Syuhudi yang menggatikan KH Said Aqil Siroj yang sedang berhalangan hadir.
 
Pengurus PCINU Taiwan mengungkapkan bahwa pada momen ini merupakan indikasi bahwa NU tidak hanya eksis di tanah air, tetapi juga di berbagai belahan dunia. 
 
“Ini merupakan bukti bahwa Nahdlatul Ulama tidak hanya di Indonesia, (tapi) Nahdlatul Ulama sudah berkibar di seantero jagad dunia," ucap Yoyok Amiruddin.
 
Pada kesempatan ini juga datang perwakilan dari kepala KDEI Taiwan, Budi Santoso. Dalam sambutannya, ia mengapresisasi kontribusi PCINU Taiwan yang selama ini bersinergi dalam berbagai program. Salah satunya membantu mengurus jenazah secara islami dan problematika WNI di Taiwan lainnya.
 
“(Santri) siaga raga yang selama ini telah dilakukan oleh saudara-saudara kita WNI di Taiwan, dalam hal ini PCINU adalah membantu KDEI dalam penangan jenazah secara islam dan saling menolong sesama WNI yang sedang mengalami permasalahan di Taiwan”, ucap bapak Budi Santoso.
 
Sementara itu, Kiai Marsyudi Syuhud dalam mauidzah hasanahnya berpesan kepada Nahdliyin yang hadir baik secara langsung maupun virtual untuk membawa nilai-nilai Islam Aswaja yang tawassut, tawazun, i'tidal, dan tasamuh di manapun mereka berada.
 
“Bawa dan ekspor cara berpikirnya umat Islam NU yang berpaham Aswaja untuk sampai di pojok-pojok dunia entah dengan cara apa pun, (jika) kita mampunya dengan cara sambil bekerja di negara mana pun, kerjalah," tuturnya.
 
Acara ini diakhiri dengan potong tumpeng, sekaligus memperingati Harlah PCINU Taiwan yang ke-13.
 
Kontributor: Ulin Nuha
Editor: Syamsul Arifin 


Terkait