Lingkungan

Kepala BRG: Usaha Harus Diiringi Doa

Senin, 8 April 2019 | 01:15 WIB

Pekanbaru, NU Online
Segala sesuatu tidak akan bisa selesai jika hanya mengandalkan usaha semata. Sebab, kekuatan manusia terbatas. Karena itu, usaha harus diiringi dengan doa sebagai penyeimbang dari ikhtiar yang dilakukan manusia.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia, Nazir Foead saat memberikan sambutan dalam Istigosah Cegah Kebakaran Hutan, Shalat Istisqa, Tahlil, dan Doa Pemilu di Ballrom Hotel Pangeran, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau, Ahad (7/4) malam.

Menurutnya, untuk mengelola lahan gambut, dan mencegahnya dari kebakaran,  tidak boleh hanya mengandalkan usaha di lapangan. Namun harus ada campur tangan Allah, yaitu berupa doa yang dipanjatkan manusia.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Dengan ikhtiar dan doa tersebut, segala tantangan (diharap) dapat dihadapi dan apa yang direncanakan BRG dapat membawa kemasalatan untuk umat,” tukasnya.

Nazir menyatakan betapa mengerikan kebakaran lahan gambut yang pernah terjadi (2015). Kebakaran yang dahsyat itu tidak hanya menghanguskan hutan gambut tapi juga menimbulkan dampak buruk bagi puluhan juta rakyat Indonesia.

“Tentu Bapak Presiden-Wakil Presiden, pemerintah, belajar dari bagaimana hebatnya kebakaran 2015 yang menyengsarakan, dan beliau bertekad tidak boleh terulang lagi.  Faktor pencegahan harus dinomor satukan, termasuk dengan doa,” kata Nazir Foead di hadapan dua ribuan jamaah yang memadati Ballrom Hotel Pangeran tersebut.

Kegiatan itu adalah bagian dari rangkaian Road Show BRG dan NU Riau dalam rangka sosialisasi tekhnik pertanian gambut ke sejumlah pesantren di 4 Kabupaten se-Provinsi Riau. (Abdul Rahman Ahdori/Aryudi AR)

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Terkait