Lingkungan

Peduli Lingkungan, Santri Pringsewu Tanam 30.000 Bibit Pohon

Jumat, 19 Oktober 2018 | 08:30 WIB

Peduli Lingkungan, Santri Pringsewu Tanam 30.000 Bibit Pohon

Gerakan Tanam Pohon Hari Santri Kabupaten Pringsewu

Pringsewu, NU Online
Mewarnai Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kabupaten Pringsewu, Lampung, para santri di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis ini melakukan gerakan penanaman bibit pohon penghijauan. Sekitar 30.000 bibit sudah disiapkan oleh panitia yang merupakan hasil kerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliras Sungai (BPDAS) Way Seputih-Way Sekampung, Lampung.

Bibit yang sudah disiapkan dan ditanam terdiri dari bibit pohon penghijauan seperti sengon, akasia, dan jenis pohon lain yang mampu menghasilkan kayu berkualitas. Selain itu, bibit tanaman produktif seperti buah-buahan juga disediakan yang diambil dari lokasi penyemaian bibit BPDAS di daerah Kalianda, Lampung Selatan.

Koordinator kegiatan tersebut, Muhammad Mahfud menegaskan kualitas bibit tanaman yang akan ditanam tidak diragukan lagi. Pasalnya BPDAS Lampung menyemai bibit-bibit tersebut secara khusus dan dirawat oleh para ahli di bidang penyemaian. Untuk tanaman buah-buahan juga merupakan hasil dari penyetekan pohon buah yang mampu menghasilkan kuantitas dan kualitas buah yang baik.

"Kita sebarkan bibit-bibit tanaman ini di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu bekerjasama dengan pondok pesantren dan PCNU Pringsewu," jelas Mahfud, Jumat (19/10).

Mahfud menjelaskan bahwa program penanaman pohon ini merupakan tahap ke dua setelah sebelumnya pada akhir 2017 sudah dilakukan penanaman sebanyak 10.000 batang. Pada tahap ke dua ini, akan ditanam 20.000 batang pohon dan secara simbolis bibit tanaman tersebut akan diserahkan oleh Bupati Pringsewu kepada perwakilan pengasuh pondok pesantren pada acara Apel Hari Santri 2018 di Pendopo Pringsewu, Senin (22/10).

Program ini lanjut Mahfud merupakan bukti nyata peran santri dalam ikut serta menyelamatkan bumi dari kegersangan akibat pohon-pohon yang ditebang secara tak berimbang.

"Santri tidak hanya bisa mengaji namun santri juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dalam bentuk mengurangi panas bumi melalui penanaman pohon. Semoga program ini akan memperbaiki ekologi sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat dan tentunya mendapat ridho ilahi," pungkasnya. (Muhammad Faizin)


Terkait