Nasional

100 Ribu Jamaah Haji Indonesia Tiba di Madinah, 39 Ribu di Makkah, 17 Wafat

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:30 WIB

100 Ribu Jamaah Haji Indonesia Tiba di Madinah, 39 Ribu di Makkah, 17 Wafat

Jamaah haji Indonesia. (Foto: MCH)

Makkah, NU Online

Perjalanan jamaah haji Indonesia menuju Tanah Suci telah melewati tonggak penting. Data Siskohat Pada Jumat (16/5/2025) pukul 11.30 Waktu Arab Saudi atau sekitar pukul 15.30 WIB, jumlah jamaah yang telah tiba di Madinah menembus 101.678 orang.


Angka tersebut setara dengan 50,01 persen dari total kuota jamaah haji reguler Indonesia sebanyak 203.320 orang. Artinya, lebih dari separuh jamaah sudah mendarat dan bersiap melanjutkan tahapan ibadah haji berikutnya.


Pemindahan jamaah dari Madinah ke Makkah juga terus berlangsung. Hari ini memasuki hari ketujuh sejak kloter pertama diberangkatkan pada Sabtu lalu. Total 102 kloter telah tiba di Makkah dengan jumlah jamaah mencapai 39.673 orang.


Hari ini saja, tercatat enam kloter diberangkatkan dari berbagai embarkasi, mengangkut 2.291 jemaah termasuk 458 orang lansia. Keseluruhan hari ini akan ditutup oleh kloter JKS 31 dari embarkasi Jakarta Pondok Gede yang dijadwalkan berangkat pada pukul 21.00 WAS.


Lansia menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan haji tahun ini. Dari 101.678 jamaah yang telah tiba, sebanyak 21.930 di antaranya merupakan jamaah lanjut usia. Persentasenya kini mencapai 21,56 persen dari total jamaah, sebuah angka yang cukup besar dan perlu penanganan khusus, apalagi di tengah suhu yang terus meningkat di dua kota suci.


Berdasarkan data cuaca dari The Weather Channel yang diambil pukul 11.30 WAS, kondisi udara di Makkah sangat panas. Suhu sudah mencapai 42 derajat Celsius pada siang hari dan diperkirakan naik hingga 43 derajat, dengan kelembapan hanya 11 persen.


Angin bertiup dari arah barat dengan kecepatan 13 kilometer per jam, sedangkan indeks UV berada pada level ekstrem. Suasana pagi tadi dimulai dengan suhu 38 derajat, naik hingga 42 derajat di siang hari, dan baru mulai menurun menjadi 33 derajat pada malam serta 30 derajat pada dini hari.


Di Madinah, situasi tak jauh berbeda. Suhu siang hari mencapai 41 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan hanya 10 persen. Angin lebih kencang, bertiup hingga 26 kilometer per jam. Indeks UV juga dalam kategori ekstrem.


Pagi hari dimulai dengan suhu 33 derajat, kemudian meningkat tajam menjadi 41 derajat saat tengah hari, sebelum turun perlahan pada malam hari hingga 32 derajat menjelang dini hari.


Kondisi ekstrem ini menambah tekanan fisik bagi para jamaah, terutama lansia. Oleh karena itu, petugas haji di berbagai sektor terus mengimbau agar jamaah menjaga hidrasi, menghindari sinar matahari langsung, serta memanfaatkan fasilitas berpendingin udara untuk beristirahat. Kesadaran akan manajemen energi tubuh menjadi sangat penting, mengingat suhu siang hari yang terus berada di atas 40 derajat.


Sementara itu, kabar duka terus bertambah. Hingga hari ini, sudah 17 jamaah wafat di Tanah Suci, terdiri dari 11 laki-laki dan 6 perempuan. Petugas menyebut sebagian besar di antaranya merupakan jamaah lanjut usia dengan riwayat penyakit kronis.


Gelombang kedatangan jamaah masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Dengan separuh jamaah telah tiba di Madinah, fokus berikutnya adalah memastikan proses pemindahan ke Makkah berjalan lancar dan aman, sekaligus menyiapkan tahapan ibadah inti haji yang akan dimulai dalam waktu beberapa pekan ke depan.