Nasional

Bom Bunuh Diri, Ujian Pemerintahan Jokowi

Rabu, 13 November 2019 | 08:35 WIB

Bom Bunuh Diri, Ujian Pemerintahan Jokowi

Ketum PP Pagar Nusa Nabil Haroen (Foto: NU Online_

Jakarta, NU Online
Ketua Umumum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M Nabil Haroen menilai aksi bom bunuh diri di Medan, Rabu (13/11) pagi sebagai ujian bagi pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
"Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, merupakan ujian penting keseriusan negara menangani aksi radikalisme dan terorisme, serta mengantisipasi aksi serupa di waktu mendatang," kata Nabil di Jakarta, Rabu (13/11) siang. 
 
Menurut Nabil, aksi bom bunuh diri menyasar simbol keamanan negara. Setelah penusukan Jenderal Wiranto (saat itu jadi Menko Polhukam) di Pandeglang, Oktober 2019 lalu, kini bom bunuh diri menyasar aparat keamanan.
 
"Pelaku, baik personal maupun dengan jaringan, berupaya meruntuhkan kepercayaan publik pada negara. Aksi-aksi kekerasan dan bom bunuh diri begini tidak bisa dianggap enteng," tegas Nabil. 
 
Menurut Nabil, Presiden Jokowi telah menunjuk beberapa menteri yang memiliki fokus penanganan radikalisme. Nabil menegaskan Pagar Nusa mengutuk aksi kekerasan bom bunuh diri tersebut. Apalagi yang disasar simbol aparat keamanan negara, yakni Polrestabes Medan. Ia menyebut, aksi bom bunuh diri tidak dibenarkan dalam ajaran agama.
 
"Jihad atas nama agama dengan bom bunuh diri juga tidak relevan, apalagi Indonesia negara demokratis yang damai dan memberi kebebasan beribadah bagi semua pemeluk agama," ungkapnya.
 
Oleh karena itu, Pagar Nusa menimbang perlunya peninjauan ulang program deradikalisasi. Padahal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, BNPT, dan sederet lembaga punya program deradikalisasi.
 
"Perlu ada rumusan ulang deradikalisasi, dengan mencontoh dan mereplika upaya deradikalisasi yang selama ini dikerjakan kiai-kiai dengan mengajar santri di pesantren," imbuh Nabil. 
 
Selain itu, Pagar Nusa menginstruksikan seluruh pendekar dan kader untuk siaga, menunggu komando dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Selama ini, paskapengumuman Menteri Kabinet Indonesia Maju, PBNU telah percaya pemerintah siap dan sigap menangani radikalisme-terorisme. PBNU akan fokus mengurus peningkatan sumber daya umat, kesejahteraan ekonomi, dan sosial. 
 
Seperti diberitakan, aksi bom bunuh diri terajdi di Polrestabes Medan, yang menurut keterangan pihak kepolisian, dilakukan oleh anak muda atau mahasiswa bernama Rabbial Muslim Nasution. Ledakan bom bunuh diri ini mengakibatkan enam orang luka-luka.
 
 
Editor: Kendi Setiawan