Nasional

Dalih Prabowo Bahas Hasil Diplomasi Luar Negeri di Rumah Jokowi: Beliau yang Rintis

Senin, 21 Juli 2025 | 06:00 WIB

Dalih Prabowo Bahas Hasil Diplomasi Luar Negeri di Rumah Jokowi: Beliau yang Rintis

Presiden Prabowo Subianto usai bertemu Jokowi di Solo, Ahad (20/7/2025). (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, NU Online

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Sumber, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, pada Ahad (20/7/2025). Kunjungan tersebut dilakukan setibanya Prabowo di Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, sekitar pukul 17.30 WIB.


Prabowo menyampaikan sejumlah hasil dari lawatannya ke luar negeri. Ia menjelaskan kepada Presiden Jokowi berbagai capaian penting, khususnya terkait hubungan dengan Uni Eropa yaitu Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU- CEPA ).


"Ya, saya kira karena beliau juga mengikuti dan sebagian itu juga beliau yang rintis ya. Seperti perundingan dengan Uni Eropa kan sudah berjalan 10 tahun. Jadi beliau ngerti itu alotnya bagaimana," katanya dikutip NU Online dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (21/7/2025).


"Tapi ya dengan kita lihat situasi global yang tidak menentu sekarang, baik Uni Eropa dan Indonesia ya berkepentingan untuk selesaikan dalam waktu cepat dan alhamdulillah, dan bagi saya ini kehormatan bagi Indonesia. Kenapa saya diterima di Uni Eropa hari Minggu? Bagi orang Eropa Barat, terutama, tapi Eropa hari Minggu itu sakral, itu enggak boleh ada yang kerja gitu, tapi dia mau terima saya, luar biasa biasa," tambahnya.


Prabowo juga menjelaskan bahwa ia menceritakan kepada Jokowi tentang hasil pertemuannya dengan sejumlah pemimpin dunia.


"Kemudian saya ceritakan pertemuan-pertemuan di Brazil, BRICS, kemudian juga pembicaraan-pembicaraan di Prancis, di London. Saya ketemu dengan beberapa pejabat dan di dengan Presiden Trump ya. Alhamdulillah dapat hasil-hasil yang lumayan, yang cukup bagus," tambahnya.


Prabowo mengaku juga membahas kunjungannya ke Belarus. Ia menyebut negara tersebut berminat pada berbagai komoditas Indonesia, termasuk karet. 


Tak hanya itu, juga menyoroti tingginya harga cokelat dunia saat ini dan potensi besar Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar global. Namun, menurutnya, Indonesia perlu segera melakukan pembibitan dan peremajaan tanaman kakao karena permintaan terus meningkat akibat gangguan produksi di Amerika Latin dan Afrika.


"Di Amerika Latin dan di Afrika mungkin ada wabah ya, wabah yang merusak banyak pohon-pohon coklat di Amerika Latin dan di Afrika. Saya kira itu yang saya ceritakan ya," jelasnya.


Ia juga menekankan pentingnya pendekatan personal antar-pemimpin dunia dalam menjalin hubungan internasional. Menurutnya, diplomasi tidak selalu cukup hanya dilakukan melalui jalur formal, tetapi juga perlu melibatkan komunikasi langsung dan pendekatan pribadi untuk membangun rasa saling percaya.


"Saya meneruskan tradisi Indonesia sebagai negara nonblok, non-aligned. Kita terkenal bahwa kita tidak mau ikut blok manapun. Kita ikut di BRICS dari kepentingan ekonomi kita, tapi kita ikut juga di, kita daftar di OECD ya, yang itu adalah kumpulan negara-negara maju yang dipimpin Barat. Kita juga mendaftar di CPTPP, juga dipimpin Jepang dan sebagainya. Kita ikut juga di IPEF, Indo-Pacific Economic Forum, dipimpin juga oleh negara-negara Barat," katanya.


"Jadi kita benar-benar kita diterima oleh semua pihak bahwa Indonesia netral. Indonesia menghormati semua negara. Indonesia ingin bersahabat dengan semua negara. Indonesia tidak mau campur tangan dengan urusan dalam negeri negara manapun. Itu, dan ini kita diterima ya," terangnya.


Prabowo turut didampingi oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudianto.