DTD Garfa 2025 Resmi Dibuka, Rumuskan Langkah Strategis Kaderisasi dan Kesiapsiagaan Sosial Perempuan NU
Sabtu, 3 Mei 2025 | 22:00 WIB

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) Margaret Aliyatul Maimunah saat memberikan sambutan pada Diklat Tingkat Dasar (DTD) Garda Fatayat NU (Garfa NU) di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). (Foto: istimewa)
Depok, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) Margaret Aliyatul Maimunah resmi membuka Diklat Tingkat Dasar (DTD) Garda Fatayat NU (Garfa NU) di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta utusan dari Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Cabang (PC) se-Indonesia.
Margaret menyebut, DTD Garfa NU merupakan langkah strategis dalam memperkuat kaderisasi dan kesiapsiagaan sosial perempuan muda NU. Garfa NU sendiri adalah lembaga di bawah Fatayat NU yang berfokus pada pengembangan kader, penanggulangan bencana, pengamanan, keprotokolan, bela negara, dan katalisator sosial yang bersifat kerelawanan.
Ia menegaskan pentingnya DTD Garfa NU sebagai upaya konkret dalam membentuk kader perempuan NU yang tangguh dan responsif terhadap isu-isu sosial.
“DTD ini bukan sekadar pelatihan, tetapi merupakan ikhtiar kita bersama untuk mencetak kader perempuan NU yang siap mengawal nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan berperan aktif dalam berbagai bidang kemanusiaan,” ujar Margaret.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini mengusung tema “Membentuk Militansi Kader yang Berkarakter Menuju Kedigdayaan Organisasi.” Tema ini mencerminkan komitmen Fatayat NU dalam membangun kader yang tidak hanya militan tetapi juga berkarakter kuat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa karakteristik gerakan Garfa berbeda dengan lembaga sejenis. Keberadaannya mungkin mirip, tetapi tentu ada karakteristik yang berbeda antara satu sama lainnya. Namun, di tengah perbedaan itu, penting untuk sinergi antara Garfa NU dengan lembaga-lembaga tersebut.
“Kita tidak perlu membandingkan Garfa dengan Banser atau CBP. Masing-masing memiliki karakteristik dan peran strategisnya sendiri. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bersinergi untuk kemaslahatan umat,” tambahnya.
Margaret juga mengapresiasi semangat dan dedikasi para peserta yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mengikuti DTD ini. Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan di daerahnya masing-masing.
“Saya yakin, dengan semangat dan komitmen yang tinggi, sahabat-sahabat semua akan mampu membawa perubahan positif di lingkungan masing-masing. Jadilah kader yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” pesan Margaret.
Margaret berharap, kegiatan ini melahirkan kader-kader perempuan NU yang siap menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran strategis perempuan dalam berbagai sektor, serta memperkuat komitmen Fatayat NU dalam mengawal nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.
Margaret pun menegaskan komitmennya untuk melakukan penguatan lembaga GARFA dengan memastikan seluruh jenjang pelatihan pada lembaga ini yaitu DTD dan DTL dapat diselesaikan penyelenggaraannya pada tahun ini.
“Mari kita jadikan DTD ini sebagai titik awal untuk terus bergerak, belajar, dan berkhidmat. Karena sejatinya, kader Fatayat NU adalah mereka yang selalu siap untuk umat dan bangsa,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Nasional Garfa NU Fitri Darmayanti mengatakan, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, antara lain Sekretariat Wakil Presiden RI, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Tentara Nasional Indonesia (TNI AD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Palang Merah Indonesia (PMI). Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan praktis bagi para peserta.
“Kegiatan ini juga difasilitasi oleh tim kaderisasi PP Fatayat NU dan instruktur Garfa NU yang berpengalaman dalam bidangnya masing-masing. Mereka akan membimbing peserta dalam berbagai materi, mulai dari kepemimpinan, manajemen bencana, hingga keprotokolan,” tandasnya.