Gubernur Lemhannas Undang Ketum PBNU Sampaikan Persoalan Geopolitik dalam Gebyar Wawasan Kebangsaan
Jumat, 27 Juni 2025 | 16:00 WIB

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat menerima Gubernur Lemhanas Tb Ace Hasan Syadzily di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (27/6/2025). (Foto: TVNU/Miftah)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), TB Ace Hasan Syadzily di Gedung PBNU, jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Jumat (27/6/2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari dialog strategis antara dua lembaga tentang tantangan geopolitik global serta upaya memperkuat ketahanan nasional Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Lemhannas secara resmi mengundang KH Yahya Cholil Staquf untuk hadir sebagai pembicara utama dalam "Gebyar Wawasan Kebangsaan" yang akan diselenggarakan pada 30 Juni 2025 mendatang.
“Pertama, kami secara resmi, Lemhannas, mau mengundang Gus Ketua Umum, KH Yahya Cholil Staquf, untuk menjadi pembicara dan narasumber dalam Gebyar Wawasan Kebangsaan di Lembaga Ketahanan Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 bulan Juni ini,” ujar Ace usai pertemuan kepada NU Online.
Ace menjelaskan bahwa forum tersebut akan menjadi wadah bagi para peserta pendidikan dan tamu undangan untuk menyimak pandangan strategis dari PBNU, khususnya dalam merespons situasi dunia yang penuh ketidakpastian.
"Nanti Gus Ketum, kami akan mintakan untuk memberikan satu wawasan kepada para peserta pendidikan maupun kepada para undangan di Lemhannas tentang bagaimana kondisi geopolitik global dan juga terkait dengan bagaimana kita membangun kemandirian bangsa kita," katanya.
Menurut Ace, penguatan wawasan kebangsaan menjadi krusial mengingat dinamika global saat ini semakin tidak menentu. Ia menilai, peran NU sangat penting dalam membantu masyarakat memahami dan merespons perubahan tersebut secara bijak.
"Tadi kami membahas banyak hal terkait situasi geopolitik global dan bagaimana kemampuan bangsa kita untuk bisa menjaga survive kebangsaan. Ini penting untuk terus-menerus kita tekankan kepada masyarakat," ungkapnya.
Ace juga menyebut bahwa kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mempererat sinergi antara NU dan lembaga negara dalam mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Prinsip yang disampaikan oleh Pak Ketua Umum bahwa beliau ingin menunjukkan satu kontribusi yang sangat besar dari NU terhadap berbagai program-program yang telah ditetapkan oleh Bapak Presiden Prabowo," jelasnya.
Lebih lanjut, Ace Hasan menekankan bahwa pertarungan geopolitik global hari ini bukan sekadar soal kekuatan ekonomi dan militer, tetapi juga soal pengaruh terhadap nilai-nilai bangsa. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga daya tahan nasional melalui penguatan nilai dan jati diri bangsa.
“Pada prinsipnya, saat ini pertarungan geopolitik global adalah pertarungan kekuatan antarnegara, dan karena itu kita harus terus menjaga daya tahan bangsa ini,” tegasnya.
Kehadiran PBNU dalam forum strategis seperti Gebyar Wawasan Kebangsaan, diharapkan melahirkan kolaborasi nyata dalam memperkuat pemahaman kebangsaan lintas elemen.
Forum ini juga menjadi sarana untuk mengukuhkan NU sebagai kekuatan sipil yang berperan aktif menjaga kedaulatan, persatuan, dan keutuhan NKRI.