Nasional

Ketum PBNU Tekankan Nahdliyin Kuasai Teknologi Digital

Rabu, 29 Januari 2020 | 18:00 WIB

Ketum PBNU Tekankan Nahdliyin Kuasai Teknologi Digital

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj saat menghadiri acara Media Sosial NU Gathering di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menekankan warga NU agar selain memperkokoh pemahaman tentang Aswaja dan memiliki karakter yang baik, juga harus mampu menguasai teknologi digital, termasuk media sosial.

"Kita gelem gak gelem (mau gak mau) harus pegang iPhone, harus pegang IT. Mudah-mudahan kita bisa menguasainya, mengendalikan, mewarnai. Jangan sampai kita malah dikuasai, dikendalikan, diwarnai, diatur (oleh teknologi digital dan medsos)," kata Kiai Said  pada acara Media Sosial NU Gathering  di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (29/1).

Untuk menguasai teknologi digital, kata Kiai Said, Nahdliyin harus memiliki keterampilan dan kecerdasan. Nahdliyin sudah waktunya ikut berkompetisi di bidang tersebut. "Kita tidak boleh ketinggalan di bidang teknologi. Tidak boleh," ucapnya.

Baca juga: Sambut Harlah, PBNU Gelar Medsos NU Gathering

Kiai Said menyatakan bahwa banyaknya jumlah warga NU juga harus didukung dengan kemampuan penguasaan teknologi digital. Sebab tanpa itu, maka hanya akan dimainkan oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Kita pertahankan karakter kita, prinsip kita, budaya kita, maka Insya Allah kita masih bisa diandalkan mampu menyelematkan Islam Ahlussunah wal Jama'ah dan NKRI. Medsos kita pegang juga," ucapnya.

Sebelumnya di tempat yang sama, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini mengemukakan pentingnya membangun ekosistem digital NU baik untuk kepentingan dakwah, membangun peradaban, maupun pengembangan ekonomi.

"Mari kita hidupkan dalam satu nafas, dari NU, oleh NU, untuk peradaban dunia," kata Helmy.

Acara Media Sosial NU Gathering ini dihadiri sejumlah pembicara. Mereka ialah Ketua PBNU H Robikin Emhas, Wasekjen PBNU yang juga Pelaksana NU Cash H Muhammad Said Aqil, CEO Kesan Hamdan Hamedan, CEO NUjek Moch Ghozali, Direktur NU Online Savic Ali, Founder Alvara Research Center Hasanuddin Ali, dan Imam Pituduh.

Pewarta: Husni Sahal
Editor:  Musthofa Asrori