Nasional

Kotak Infak NU Mulai Bergulir di Warga NU Mimika

Sabtu, 7 Desember 2019 | 11:00 WIB

Kotak Infak NU Mulai Bergulir di Warga NU Mimika

Pembukaan rutinan istighotsah oleh PC Muslimat NU Mimika di gedung SP2. (Foto: NU Online/panitia)

Mimika, NU Online
Menyambut seabad Nahdlatul Ulama, tentu perlu dihiasi dengan prestasi yang membanggakan. Ini sebuah usaha yang perlu dilakukan dengan program yang nyata. Salah satu bentuk usaha untuk menyambut seratus tahun usia NU adalah usaha kepada kemandirian jamiyah atau organisasi.
 
Pada Sabtu (7/12), Pimpinan Cabang Muslimat NU Mimika, Papua menggelar pembukaan rutinan istighotsah di gedung SP2. Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah komunikasi, kolaborasi, dan kerja sama seluruh warga NU Mimika, khususnya dari kalangan muslimat. Menurut catatan, rutinan istighotsah yang baru dibuka ini merupakan lokasi rutinan yang kedelapan belas.
 
Acara yang diprakarsai dari majelis kecil pimpinan Biyung Sugeng ini ternyata membawa hasil cemerlang. Bukan sekadar pembukaan, namun ternyata muncul komitmen anggota majelis kecil yang bernama Majelis Taklim Al Muthmainnah berupa Kotak Infak NU (Koin NU).
 
Acara diawali dengan tampilan shalawat oleh grup MT Al-Muthmainnah dan MT Al Hidayah SP2.
 
"Saya sangat senang akhirnya saat yang sudah lama saya inginkan yakni istighotsah di tempat ini. Saya sangat senang bisa terselenggara acara ini. Tempat ini terbuka untuk kegiatan NU dan sangat senang jika ini dipilih," ungkap Hj Peggy selaku tuan rumah dalam memberikan sambutan.
 
Acara dilanjutkan dengan istighotsah dipimpin oleh Ustadz Hasyim Asyari dan doa oleh H Fadlan. Materi ke NU an disampaikan oleh Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimika, Ustadz Sugiarso. 
 
"Kita ini tidak bisa lepas dari anggota kelompok. Walaupun mengaku tidak NU NU an yang penting Islam, tetap saja tidak bisa lepas dari kelompok. Orang seperti itu memang bukan orang NU tapi kelompok tidak NU-NU an," kata Ustadz Sugiarso. 
 
Dalam pandangannya, kelompok tidak NU-NU an ini tidak ada apa apanya dibandingkan NU. 
 
“Apakah kelompok tidak mengikuti NU ini sanad ilmunya hingga Rasul? Apakah mereka itu punya ulama dan kitab yang muktabar? Apakah kitab kitab mereka memiliki silsilah kitab dengan kitab salafussaleh?, ungkapnya.
 
Acara dilanjutkan dengan peluncuran kotak infak NU oleh MT Al Muthmainnah dan MT An Nur SP2. 
 
"Kami berjanji dengan sungguh-sungguh dan tidak kenal lelah untuk menjalankan Kotak Infak NU untuk sumber dana kegiatan dan program NU menuju kemandirian organisasi,” tandas Biyung Sugeng yang diikuti jamaah.
 
 
Editor: Ibnu Nawawi