Nasional

Rutin Baca Shalawat Nariyah Terus, Rezeki Tidak Akan Putus

Selasa, 13 Agustus 2024 | 08:00 WIB

Rutin Baca Shalawat Nariyah Terus, Rezeki Tidak Akan Putus

Ilustrasi shalawat. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Membaca shalawat merupakan amalan penting yang perlu untuk rutin dilakukan. Nabi Muhammad saw sendiri menjanjikan bahwa siapa yang bershalawat untuknya, maka Allah swt akan membalasnya 10 kali lipat.


Terkait bacaan shalawat, ada banyak ragam jenis shalawat yang bisa dibaca secara istiqamah. Ada shalawat Jibril, shalawat Thibbil Qulub, shalawat Munjiat, shalawat Fatih, ataupun shalawat Nariyah. Shalawat terakhir ini ditulis oleh Syekh Ibrahim At-Tazi, seorang ulama asal Taz, Maroko.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


KH Munawir Abdul Fattah, dalam artikelnya di NU Online, Bacaan Sholawat Nariyah Arab, Latin, dan Terjemahannya, menulis bahwa shalawat yang juga dikenal sebagai shalawat Tafrijiyah ini dapat memberikan keutamaan rezeki yang tidak putus. Hal ini bagi yang dapat rutin membacanya 11 kali setelah shalat fardhu.


“Dan Imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rezekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya,” tulisnya sebagaimana dikutip NU Online pada Selasa (13/8/2024).


Lebih lanjut, Kiai Munawir menjelaskan bahwa dalam kitab Khazinatul Asrar karya Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili dijelaskan, bahwa shalawat yang juga disebut Tafrijiyah Qurthubiyah itu merupakan bacaan yang mustajab. Karenanya, orang Maroko menyebutnya Nariyah mengingat jika umat Islam mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai, mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah.

 

Shalawat Nariyah

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Adapun lafal shalawat Nariyah adalah sebagai berikut, lengkap dengan tulisan latin dan terjemahnya.


اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ  ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ 


Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman `alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzi tanḫallu bihil-`uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa `alâ âlihi wa shaḫbihi fî kulli lamḫatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmilak(a).


Artinya, "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau."