Sektor Pelabuhan Dinilai Strategis, Sarbumusi Ajak Buruh Bersiap Hadapi Tantangan Zaman
Sabtu, 9 Agustus 2025 | 20:01 WIB
Jakarta, NU Online
Sektor pelabuhan dinilai sebagai bidang strategis yang akan terus berkembang di masa depan. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi), Irham Ali Saifuddin, mengajak para buruh di sektor ini untuk bersiap menghadapi modernisasi dan perubahan zaman, termasuk dalam hal peningkatan kompetensi dan adaptasi terhadap teknologi.
Hal itu disampaikannya saat sambutan saat Deklarasi Afiliasi Federasi Serikat Pekerja Pelabuhan dan Strategis Nasional (FSPPSN) ke Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Sabtu (9/8/2025).
“Saya kira ini juga bisa menjadi basis positioning bagi federasi baru ini untuk bisa terus bernegosiasi bukan hanya dengan perusahaan nanti kami akan bantu mengamplifikasi tingkat pemerintah agar ada perhatian khusus terutama dalam peningkatan kompetensi kawan-kawan sekalian sehingga tidak ketinggalan zaman dan ketika modernisasi atau apalagi kalau ada adopsi AI meluas kawan-kawan sudah bekerja itu tidak lantas kemudian terlempar dan kehilangan pekerjaannya,” paparnya.
Irham mengatakan, terdapat dua konteks untuk mendukung sektor pelabuhan. Pertama, ia menyebut konteks geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim yang membutuhkan konektivitas antarpulau. Oleh karena itu, katanya, pelabuhan akan selalu menjadi infrastruktur penting.
“Saya berharap teman-teman bisa men-challenge diri kawan-kawan sendiri untuk bisa memberikan masukan-masukan konstruktif, untuk bisa memberikan advice di bidang kebijakan apa yang kira-kira bisa dikembangkan oleh pemerintah termasuk badan usaha milik pemerintah yang bergerak di sektor pelabuhan dan sekitarnya untuk bisa berkembang,” katanya.
Menurut Irham, pelabuhan dan kawasan strategis nasional dapat menjadi sarana penguatan kapasitas dan kompetensi anggota serikat yang tersertifikasi, agar lebih adaptif terhadap perubahan zaman.
Kedua, lanjutnya, yang perlu disorot adalah pertumbuhan di sektor logistik dan pergudangan pasca pandemi. Ia menyebut adanya lonjakan arus barang selama empat tahun terakhir yang bisa menjadi momentum penting bagi buruh.
“Dalam hitungan saya selama empat tahun terakhir terutama pasca recovery Covid ini tumbuh sangat drastis sekali, kawan-kawan bisa cek ke data-data BPS, kalau kita bandingan tahun ke tahun pasti sangat signifikan,” ujarnya.
Irham juga menggarisbawahi bahwa Sarbumusi bukanlah serikat biasa. Ia menekankan bahwa serikat ini lahir dari ikhtiar batin para ulama Nahdlatul Ulama (NU), bukan semata respons terhadap peristiwa-peristiwa sesaat.
“Kawan-kawan tidak usah khawatir, jangan dilihat Sarbumusinya, Sarbumusi ini anaknya NU, NU ini pemegang sah saham terbesar di Republik ini makanya tidak ada satu pun hal yang bisa gagal apabila dinegosiasikan oleh NU dan Sarbumusi adalah bagian dari NU,” tegasnya.