Tips Sehat untuk Calon Jamaah Haji Jelang Berangkat ke Tanah Suci
Rabu, 16 April 2025 | 17:00 WIB

Kapus Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo (kiri) saat menyampaikan materi kesehatan haji dalam kegiatan Bimtek PPIH Arab Saudi, Rabu (16/4/2025) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. (Foto: MCH 2025)
Jakarta, NU Online
Keberangkatan jamaah haji 2025 menuju Tanah Suci tinggal menghitung hari. Calon jamaah haji yang sudah dipastikan berangkat diharapkan tetap menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, saat ini yang bisa dilakukan oleh jamaah haji menjadi kesiapan lahir dan batin, terutama kondisi tubuh.
Menurutnya, calon jamaah haji harus menerapkan pola tidur yang cukup. Selain itu, mereka perlu melakukan olahraga ringan, baik jogging maupun jalan kaki minimal berdurasi 30 menit sehari.
"Hindari makan manis, asin, lemak yang berlebihan. Banyak makan buah dan sayuran untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar," ujar Liliek Marhaendro, Rabu (16/4/2025) usai mengisi materi dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Ia menggarisbawahi calon jamaah haji dengan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia) yang jumlahnya tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, yaitu 37 persen. Menurutnya, kelompok jamaah haji ini perlu banyak menghindari asupan-asupan yang berpotensi membahayakan tubuhnya.
Liliek menjelaskan, saat ini pihaknya telah siap menempatkan petugas tenaga kesehatan di semua daerah kerja (daker) dan sektor di Arab Saudi.
Namun, ia juga mendorong agar para jamaah haji bisa bermental mandiri terkait kesehatan dirinya sendiri dengan menyiapkan keperluan obat-obatan bagi yang memiliki riwayat penyakit.
"Jadi bukan hanya persoalan banyak atau tidaknya petugas haji untuk kelancaran seluruh proses ibadah haji, tapi juga perlu didukung kemandirian jamaah terkait dengan kesehatan dirinya," jelas Liliek.
Ia juga menegaskan tentang pentingnya kebijakan istitho'ah haji yang mampu menekan korban jiwa tiap tahunnya.
"Tahun kemarin tingkat kematian jamaah haji 0,2 persen," ujarnya seraya berharap tahun ini juga semakin menurun, bahkan hingga 0 persen.