Nasional

Wamenag Zainut: PTKI Mampu Harmoniskan Relasi Islam dan Sains

Ahad, 17 November 2019 | 12:00 WIB

Wamenag Zainut: PTKI Mampu Harmoniskan Relasi Islam dan Sains

Wamenag Zainut Tauhid Saadi menghadiri penutupan OSKI-PTKI di Makassar (Foto: Kemenag)

Makassar, NU Online
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) adalah perguruan tinggi plus. Ia memiliki kelebihan-kelebihah tersendiri, mengungguli perguruan tinggi-perguruan tinggi lainnya.
 
Demikian pernyataan Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Saadi, saat menutup kegiatan Olimpiade Sain dan Karya Inovasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OSKI-PTKI) yang diselenggarakan di Hotel The Rinra Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/11).

Menurut Wamenag, PTKI tidak sekadar lembaga pendidikan formal di jenjang pendidikan tinggi yang melakukan proses-proses pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabadian semata. "Tetapi secara substantif PTKI telah melakukan peran-peran penting yang sekaligus menjadi pembeda antara PTKI dengan perguruan tinggi lainnya," kata Wamenag.

Wamenag menyebut, sekurang-kurangnya ada dua kelebihan mendasar yang dimiliki oleh PTKI. Pertama, PTKI memiliki kemampuan dalam mengharmoniskan relasi Islam dan ilmu pengetahuan atau sains. Kedua, PTKI telah memiliki kontribusi besar dalam membangun relasi Islam dan negara dengan baik.

Dalam konteks relasi Islam dan ilmu pengetahuan atau sains, menurut Wamenag, PTKI membangun relasi yang harmonis antara keduanya sehingga PTKI mengembangkan core bussines integrasi ilmu. Integrasi keilmuan merupakan urat nadi sekaligus khittah PTKI yang harus dikembangkan. Di samping menguasai bidang ilmu-ilmu umum murni, seperti sains, kedokteran, mipa, dan lain-lain, PTKI juga menguasai bidang keislaman.
 
"Oleh karenanya, penyelenggaraan kegiatan OSKI di lingkungan PTKI menunjukkan bahwa integrasi keilmuan yang dikembangkan di lingkungan PTKI telah benar-benar nyata," sambung Wamenag.

Selain itu, PTKI telah mampu membangun basis akademik dan narasi keilmuan tentang relasi antara Islam dan negara dengan baik. PTKI dengan pemikir dan ketokohan para alumninya telah mampu meletakkan fondasi berpikir dan menguatkan semangat komponen bangsa untuk selalu meneguhkan relasi Islam dan negara, relasi Islam dengan demokrasi, dan relasi Islam dengan budaya, dan lainnya yang semuanya bermuara pada peneguhan Ideologi bangsa berdasarkan Pancasila.
 
Dalam konteks terakhir ini, menurut Wamenag, Kementerian Agama menjadi pelopor dalam mengembangkan Moderasi Beragama. "Moderasi Beragama kini menjadi tagihan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Tahun 2020-2024 yang patut untuk kita sama-sama dorong dengan serius," pinta Zainut Tauhid.
 
Hadir dalam kegiatan penutupan OSKI, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Asisten Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, sejumlah Rektor dan pimpinan PTKI, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Kemenag di lingkungan provinsi Sulawesi Selatan, Dekan Saintek UIN se-Indonesia, dewan juri, dosen dan mahasiwa peserta OSKI tahun 2019.

 
Editor: Kendi Setiawan