Warta

Fauzi Bowo Pimpin NU DKI

Ahad, 3 Oktober 2004 | 18:25 WIB

Jakarta, NU Online
Fauzi Bowo akhirnya benar-benar tak terbendung untuk meraih kursi Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU DKI Jakarta, dalam pemilihan yang digelar Sabtu malam (2/10) lalu.

Tokoh NU yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyingkirkan rivalnya, Gus Wahid —mantan Ketua PWNU DKI, setelah mendapat dukungan lima cabang, dari enam cabang. Calon lain, Maksum Zubair mengundurkan diri dari pencalonan, karena tidak mendapat satupun dukungan dari enam cabang yang mempunyai hak suara.

<>

Seperti dberitakan sebelumnya, Fauzi Bowo mendapat dukungan suara dari PCNU Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Sedangkan satu PCNU, yaitu Jakarta Selatan menetapkan dukungan ke Gus Wahid.

Seperti diperkirakan sebelumnya, proses pemilihan berjalan kurang menarik, karena mayoritas cabang telah menyatakan dukungan kepada Fauzi Bowo. Pemilihan yang seharusnya dilakukan dua tahap terpaksa dilakukan satu tahap karena pada tahap pertama Fauzi Bowo telah mendapat lima suara, sedangkan Gus Wahid hanya mendapat satu suara.

Setelah penghitungan suara tahap pertama berakhir, Gus Wahid menyatakan mundur yang kemudian secara otomatis Fauzi Bowo melenggang ke kursi Ketua PWNU DKI tanpa lawan.

Setelah proses pemilihan usai, ratusan peserta dan warga NU DKI yang memadati Aula hotel Evergreen Cisarua Bogor langsung membaca sholawat seraya menyalami Fauzi Bowo secara bergantian.

Selain mendapat dukungan dari mayoritas cabang, Fauzi Bowo juga mendapat support dari sejumlah Badan Otonom (Banom) NU DKI, seperti LDNU, Lakpesdam, IPNU, IPPNU, Fatayat dan Muslimat.

Menurut Ketua LDNU DKI, Muhammad Shodri, Fauzi Bowo memang tokoh yang paling tepat memimpin NU DKI. Sebab, kualitas dan kemampuan dia dalam berorganisasi tidak perlu diragukan. Selain lahir dan besar dari kalangan NU, Fauzi Bowo menurut penilainya, adalah tokoh yang dibutuhkan NU DKI saat ini. “dia juga benar-benar santri,” kata Shodri.

Proses Demokrasi

Di tempat terpisah, Ketua PCNU Jakarta Selatan, Zainal Arifin yang merupakan representasi dari kubu Gus Wahid dapat menerima kekalahan dengan legowo. Baginya, perbedaan sikap politik adalah hal yang wajar dalam NU. Apalagi, NU selama ini dikenal sebagai organisasi yang pro demokrasi.

“Mayoritas cabang mendukung Pak Fauzi Bowo. Hanya kami satu-satunya yang mendukung Gus Wahid. Saya kira itu wajar saja, sebagai bagian dari demokrasi dalam NU. Kami pun menerima Pak Fauzi dengan baik sebagai Ketua PWNU DKI,” kata Zainal.

Sementara itu, Fauzi Bowo dalam sambutanya berjanji akan melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik. Kepercayaan peserta konferwil yang telah memilih dirinya adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan, tidak hanya pada warga nahdliyin, tapi harus dipertanggung jawabkan kepada Allah. “Ini adalah amanah yang diberikan kepada saya dan harus saya jalankan dengan baik,” kata Fauzi.

Menurutnya, NU DKI memiliki potensi yang besar untuk maju. Sebab, NU DKI mempunyai kuantitas dan kualitas warga yang tidak perlu diragukan. Hanya saja, kuantitas dan kualitas warga NU di Jakarta selama ini belum terorganisir dengan baik. Sehingga NU DKI kurang mempunyai peran di masyarakat. “Ulama kita, sebagian besar keluarga NU. Jadi kalau kita dapat memanfaatkan potensi itu dengan optimal, pasti akan membawa kemajuan untuk NU,” ungkapnya.

Program Utama

Selain akan menjalankan program yang diamanatkan oleh konferwil, program utama yang akan dicanangkan oleh Fauzi Bowo adalah mendata dan membuat database warga nahdliyin di DKI Jakarta. Selain itu, struktur NU di semua tingkatan akan dihidupkan kembali dengan memasang plang di setiap tingkatan kepengurusan. Dengan demikian, keberadaan NU DKI akan benar-benar dirasakan oleh masyarakat. “kalau pekara yang kecil aja tidak dilaksanakan bagaimana dengan hal-hal yang besar,” tambahnya.

Dalam paparannya, Fauzi Bowo juga memberikan penghargaan kepada Gus Wahid yang telah membawa banyak kemajuan terhadap NU DKI. “Tidak lupa penghargaan saya berikan pada Gus Wahid yang telah benyak memajukan NU DKI. Tanpa beliau, NU DKI tidak bisa seperti ini,” pujinya.(amh/dm/cih) 
 


Terkait