Jakarta, NU Online
Berkaitan dengan banyaknya kyai NU yang saat ini meninggal, salah satu kyai sepuh NU, KH Muhaiminan Gunardo dari Temanggung Jawa Tengah berkeyakinan bahwa NU tak akan krisis kyai. “Akan selalu generasi baru yang akan menggantikannya,” ungkapnya kepada NU Online.
Akhir-akhir ini, dalam waktu yang hampir bersamaan, terdapat tiga orang kyai sepuh NU yang meninggal. Mereka adalah KH Irvan Zidny, KH Anis Fuad Hasyim, dan terakhir KH Cholil Bisri dan saat ini belum juga muncul ulama baru yang disegani.
<>Ditanya bagaimana seorang kyai bisa dihormati oleh masyarakat, ia menjelaskan bahwa seorang kyai adalah pewaris nabi, maka yang diakui adalah ilmu dan amalnya. Jadi jika ia seorang yang alim dan mengamalkannya, maka akan dihormati oleh masyakarat.
Kyai saat ini kurang dihormati masyarakat seperti ulama waktu dulu karena bibitnya kurang baik, kalau bibitnya kurang baik, ibarat sudah masak belum dipetik. Ini berarti bahwa moralitas yang dimiliki oleh kyai tidak sebaik para ulama periode yang lalu.
Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa saat ini kurikulum di pesantren juga perlu diperbaharui sesuai dengan perkembangan yang ada. Pesantren sebagai tempat belajar calon ulama harus mempersiapkan santrinya menghadapi tantangan zaman yang ada.(mkf)