Warta

Kiai Said Hadiri Maulid di Probolinggo

Kamis, 24 Februari 2011 | 08:18 WIB

Probolinggo, NU Online
Pemkot Probolinggo menggelar tausiyah akbar dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW didepan Halaman Kantor Walikota setempat Senin (23/2) malam. Tampak ribuan warga NU tumplek blek memadati acara peringatan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam acara itu, hadir langsung Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Agil Siroj, Komunitas Cinta Rasul, Hadad Alwi serta Walikota Probolinggo, HM Buchori MSi, Ketua PCNU Rais Syuriah PCNU Kota, KH Aziz Fadhol, Ketua MUI, KH Masrukhin, KH Romli Bakir, serta ribuan warga NU di Kota Probolinggo.
/>
Sebelum tausiyah oleh Ketua Umum PBNU, masyarakat NU dihibur langsung dengan penampilan hadrah Al Banjari. Dilanjutkan pembacaan ayat suci al-Qur’an, lalu dilajutkan dengan penyerahan bantuan kepada beberapa janda dan fakir miskin oleh Walikota HM Buchori Msi.

Dalam sambutannya, Walikota HM Buchori Msi mengatakan, perayaan maulid nabi Besar Muhammad ini sudah menjadi agenda tahunan Pemkot Probolinggo. Hal ini untuk memperingati hari lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW.

”Kami menginginkan nuansa baru dalam perayaan maulid nabi kali ini. Peringatan maulid nabi tidak hanya kami jadikan sebagai ritual belaka. Tetapi, juga dengan aksi-aksi sosial,” ujar walikota Buchori Msi didampingi Kabag Kesra Pemkot Probolinggo, Paeni yang juga Sekretaris PCNU Kota Probolinggo.

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj dalam tausiyahnya sedikit mengecam tindakan anarkis yang dilakukan beberapa ormas kemasyarakat yang marah terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya, Tidak ada kekerasan dalam beragama, begitupula tidak ada agama dalam kekerasan.

”La Ikroha fiddin” artinya tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Untuk itu, marilah kita pertahankan kondusifitas lingkungan kita terutama Kota Probolinggo dan khususnya warga NU yang berada di segala penjuru tanah air,” ujar kiai lulusan Ummul Qura ini.

Lebih Jauh Kang Said menjelaskan, seharusnya sebagai umat Islam dan warga Nahdaltul Ulama (NU-red) kita tetap menghargai dan menjadikan 4 pilar sebagai landasan dalam berbangsa yakni, UU 45, Pancasila, Tap MPR dan Kepres.

”Yang menjadi musuh kita itu bukan agama lain. Namun, adalah para pelaku kriminalitas seperti Perjudian, Narkoba, Pembunuhan serta tindakan kejahatan lainnya yang justru merugikan umat dan generasi muda kita. Bukan malah agama tertentu,” imbuhnya.

Ditambahkan kiai kelahiran Cirebon ini, Dalam peringatan maulid nabi kali ini sebagai momentum umat islam untuk intropeksi diri dan menghindari konflik horizontal yang marak akhir-akhir ini. Sebab, pada prinsipnya, Islam adalah agama lahmatan lil’alamin. (and).


Terkait