Warta

PWNU Jatim Optimis Tak Ada Perbedaan

Rabu, 20 Desember 2006 | 08:05 WIB

Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur optimis kalau dalam penentuan rukyatul hilal (melihat bulan) di organisasi kemasyarakatan Islam NU tidak akan terjadi perbedaan sikap.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua PWNU Jatim H Sholeh Hayat. Menurutnya, digelarnya Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Nasional Pelaksana Rukyat Nahdlatul Ulama di Semarang, Jawa Tengah, dinilai cukup penting dalam meningkatkan dan menambah wawasan ahli falak di Jatim.

<>

“Manfaatnya cukup banyak buat tim falakiyah Jatim. Paling tidak kualitas tim falakiyah dalam menyampaikan hasil rukyatul hilal dengan data-data yang akurat. Dengan begitu, perbedaan dalam menentukan hari besar Islam tidak terjadi lagi,” ungkap Sholeh Hayat, Selasa (19/12) kemarin.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Menurutnya, manfaat yang dapat dipetik oleh tim rukyat perwakilan dari PWNU Jatim cukup besar. Selain menambah wawasan, semua tim falakiyah NU Jatim juga dapat mengetahui sistem ilmu falak hisab (perhitungan astronomi) yang dipakai oleh beberapa tokoh-tokoh Islam, baik dalam pemikiran kontemporer maupun ahli fikih.

”Dalam diklat itu nanti mereka akan diberikan pengertian tentang teknis yang benar saat melakukan rukyatul hilal. Misalnya, posisi hilal ketika terjadi tenggelamnya matahari dan bagaimana mengetahui kondisi dan situasi sekitar matahari menjelang munculnya hilal,” terang Sholeh.

Dalam rangkaian diklat nasional dengan tema “Menciptakan Rukyat yang Berkualitas untuk Mengukur Perbedaan Hisab dan Fakta di Lapangan”, PWNU Jatim telah mengirimkan 33 perwakilan yang tersebar di 11 daerah yang biasanya dijadikan tempat pelaksanaan rukyatul hilal. Di antaranya, Surabaya, Madura, Gresik, Banyuwangi. “Kami telah mengirim 3 delegasi per cabang yang wilayahnya dijadikan sebagai pusat rukyatul hilal,” tuturnya. (duta)


Terkait