Daerah

838 Personel Banser Kalsel Dikerahkan Bantu Warga Terdampak Banjir

Selasa, 19 Januari 2021 | 07:30 WIB

838 Personel Banser Kalsel Dikerahkan Bantu Warga Terdampak Banjir

Seorang personel Banser sedang membantu evakuasi korban banjir di Kalsel. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kalimantan Selatan Komandan Gusti Taufik Hidayat menyebut, sejak banjir bandang pertama kali melanda pada 12 Januari lalu, sebanyak 838 personel Banser dikerahkan sebagai relawan untuk membantu warga terdampak banjir.


“Berbagai tindakan dan respons darurat dilakukan sejak 12 Januari 2021 sampai saat ini dengan melibatkan 838 personil relawan Ansor-Banser dan ditambah dari elemen NU yang lain yang belum sempat didata secara sempurna,” ungkap Taufik, kepada NU Online, Selasa (19/1) siang.


Ia menjelaskan, untuk melakukan tindakan respons kebencanaan maka dibuat Pos Komando dan dibagi dalam dua zona. Pertama di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Alabio di Hulu Sungai Utara dan Kantor PCNU Banjarbaru.


Di pos komando zona satu, melingkupi beberapa kabupaten. Di antaranya Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Hulu Sungai Selatan (HSS), Tapin, Balangan, dan Tabalong. Masing-masing kabupaten terdapat koordinator yang tersedia nomor kontaknya. 


“Tabalong 081357836116, HSU 085348325131, Alabio 085214598969 dan 08255364577, HSS 082250723804, dan Tapin 08134975623,” terang Taufik merincikan.

 

Sedangkan untuk zona dua meliputi Kabupaten Banjar, Mataraman (082256428624), Sambung Makmur (08125684475), Martapura Kota (081253877667), Banjar Baru (085251488868), dan Gambut (08125555766). 


Di samping itu, Banser Kalsel bersama elemen NU dan warga setempat juga menyediakan dapur umum di Gang Sekumpul, Martapura. Tersedia pula posko penampungan pengungsi di Simpang Pasar Gambut, Banjar. Kantor PC Ansor Tanah Laut di Jalan Bakunci, Pelaihari juga dijadikan sebagai posko.


“(Posko itu) dikoordinasi oleh Sazadi dan M Rizki dengan ketersediaan relawan 150 personil. Sedangkan untuk posko di Banjarbaru berada di Jalan Ahmad Yani 43 Martapura dengan koordinator Nuryadi dan ketersedian relawan Ansor-Banser 298 personil,” ungkap Taufik.


Tindakan yang dilakukan masing-masing posko


Taufik menjelaskan beberapa tindakan yang dilakukan relawan Ansor-Banser di masing-masing posko. Pertama, melakukan konsolidasi dan penyiapan personil relawan. Kedua, mengevakuasi warga, barang-barang dari masyarakat yang perlu diselamatkan ke tempat yang lebih aman, dan mengevakuasi binatang ternak.


Ketiga, melakukan penggalangan dan distribusi logistik, terutama sembako, peralatan mandi, pakaian, dan selimut. Keempat, membuka donasi untuk penanganan banjir dan membantu masyarakat yang terdampak langsung.


Kelima, yang dilakukan adalah memobilisasi relawan untuk ditempatkan di berbagai daerah yang masih minim jumlah personil untuk membantu berbagai tindakan tanggap darurat kepada korban terdampak banjir. 

 

Posko relawan Banser di zona satu, Alabio, Hulu Sungai Utara. (Foto: Teddy Suryana)

 

Dijelaskan Taufik bahwa hingga kini warga yang masih terisolasi paling banyak berada di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala. “Untuk di Kabupaten Banjar ada Desa Limamar, Sungai Tabuk, Pingaran Ulu, Minggu raya, sekitar 350 kepala keluarga (KK),” katanya.


“Siang ini bersama Wakil Ketua LPBI NU Kalsel dan LPBI NU Kabupaten Banjar mau ke lokasi yang masih terisolasi dengan menggunakan perahu mesin,” pungkas Taufik. 


Panggilan jiwa membantu sesama 


Sebelumnya, Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan Teddy Suryana menyebut bahwa relawan Banser di sana tak kenal lelah untuk terus membantu dan mendampingi warga yang terdampak banjir.


Bahkan semangat yang ditunjukkan para relawan Banser itu seakan tak menghiraukan kondisi dirinya sendiri. Salah satu yang menjadi motivasi adalah karena ada keterpanggilan jiwa untuk membantu sesama. 


“Tapi saya tetap selalu mengingatkan ketika ada kader Banser yang sudah lelah, untuk istirahat. Karena memang semangat untuk membantu orang sangat tinggi sekali,” katanya.


Lebih lanjut ia mengaku selalu mencoba untuk menjaga imun dan daya tubuh para kader Banser yang menjadi relawan di sana. Suplemen dan makanan selalu siap sedia serta senantiasa dijaga ketersediaannya.


“Jadi kami tidak hanya berpikir soal bagaimana membantu korban tapi juga menjaga stamina dan kondisi kader-kader kami,” terang Teddy.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad