Daerah

Abah Anom dan Doanya yang Mustajab

Kamis, 29 April 2021 | 16:45 WIB

Abah Anom dan Doanya yang Mustajab

Abah Anom (kiri). (Foto: M Owen Maulana)

Pekanbaru, NU Online
Dalam dialek Sunda, Abah Anom berarti 'Kiai Muda'. Nama aslinya ialah KH Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin. Dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1915 di Desa Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Abah Anom merupakan putra dari Syeikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh), pendiri Pondok Pesantren Suryalaya, dan ibunya bernama Hj Juhriyah. 
 
Sebagai ahli Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah, orang-orang menyebut Abah Anom sebagai waliyullah. Sejak tahun 1981, abah Anom banyak memberi pengaruh positif di kalangan generasi muda yang terpengaruh narkoba, bahkan banyak dari mereka yang pulih total dari pengaruh barang haram itu.  
 
Ini diceritakan juga oleh Guru Besar UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prof Khairunnas Rajab saat berkunjung ke Pondok Pesantren Suryalaya pada tahun 2005 silam. Khairunnas mengatakan, saat itu dirinya juga diberi kesempatan untuk 'ditalqin' zikir oleh Abah Anom.
 
“Saat itu saya bersama Kiai Rahmat, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya berjalan menuju ruangan di mana Abah Anom duduk di sebuah kursi sambil berzikir. Di sela-sela itu Kiai Rahmat meminta agar saya bersedia 'ditalqin' zikir oleh Abah Anom. Kesempatan itu tidak saya sia-siakan. Saya bersyukur bisa didokan oleh Abah Anom,” ungkap Khairunnas, Kamis (29/4).
 
“Kesempatan menerima 'talqin' zikir tidak didapat semua orang. Maka apa yang berlaku kepada saya merupakan kesempatan emas yang tidak mungkin terulang kedua kali,” sambungnya.
 
Khairunnas Rajab mengaku seperti mendapat anugerah spiritual setelah didoakan Abah Anom. Dirinya menyelesaikan gelar Ph.D dan diangkat menjadi dosen di UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada tahun 2006. Ia juga mendapat gelar profesor pada masa pengabdian kurang dari 9 tahun.
 
“Setelah saya diangkat sebagai dosen, saya juga dilantik Bupati Natuna sebagai staff ahli, dan semua proses itu berlangsung sangat cepat,” pungkas pria yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau itu.
 
Abah Anom adalah seorang Psikoterapis di Pondok Pesantren Inabah Suryalaya. Kepiawaian Abah dalam mengobati pecandu narkoba bahkan terkenal sampai ke luar negeri. Pada tahun 2005 saja, lanjut Khairunnas, tidak kurang dari 15.000 pasien pecandu narkoba yang pulih total. Ini menandakan bahwa terapi zikir melalui Thariqah Qadiriyah wan Naqsabandiyah adalah model psikoterapi Islam yang teruji akurat. 
 
Koordinator Wilayah Sumatera Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI) itu juga turut mendoakan Abah Anom yang wafat pada 5 September 2011. Ia berharap ke depan akan banyak bermunculan ulama ahli zikir seperti Abah Anom.
 
Kontributor: M. Owen Maulana
Editor: Syamsul Arifin