Tasikmalaya, NU Online
Peserta pelatihan jurnalistik dan fiksi se-Priangan Timur mengaku lebih bersemangat mengikuti kegiatan tersebut setelah berziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya. Hal itu diakui peserta bernama Muhamamd Ghifari.
<>
Menurut Ghifari, Kiai Ruhiat adalah pejuang dalam pendidikan dan kemerdeikaan. Dalam bidang pendidikan, ia mendirikan pesantren Cipasung pada usia 20 tahun. Sementara perjuangan kemerdekaan, ia aktif menentang kebijakan penjajah Belanda. Karenanya ia dipenjara berkali-kali.
Menziarahi makamnya, lanjut dia, menambah semangat dalam berlatih menulis. Ia yang tak pernah lelah berjuang dalam pendidikan dan merebut kemerdekaan, memicu saya untuk bersemangat dalam menulis.
Pelatihan yang dibuka pada Jumat (11/9) sampai Ahad (13/9) tersebut ditemani awak redaksi Majalah Surah dan NU Online. Hadir pada kesempatan pembukaan Sekretaris PCNU Kabupaten Tasikmalaya Abdul Wahid dan Ketua PC IPNU Kabupaten Tasikmalaya Fikri Nursyamsi.
Kegiatan bertema “Meningkatkan jiwa kreatif kaum muda NU dengan gerakan menulis” tersebut dimeriahkan penampilan Sanggar Kobong dengan musikalisasi puisi karya Acep Zamzam Noor. (Robbi Habli Syuhada/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua