Akibat Covid-19, Pedagang Bunga Sekar di Kota Banjar Kehilangan Penghasilan
NU Online · Sabtu, 23 Mei 2020 | 12:30 WIB

Yati saat menunjukkan salah satu bunga yang biasanya dijual menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Mudunan. (Foto: NU Online/Wahyu)
Wahyu Adam Khoerul Anam
Kontributor
Pedagang musiman bunga sekar mengeluhkan akibat pandemi Covid-19. Omsetnya tidak hanya menurun. Namun, banyak di antara mereka yang gagal berjualan. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya tempat untuk berjualan dan menurunnya daya beli masyarakat.
Yati, nenek yang biasanya menjajakan bunga sekar dagangannya di Pasar Kota Banjar menjelang Hari Raya Idul Fitri (mudunan), merasakan sekali dampak wabah virus asal Wuhan Tiongkok ini.
Ia mengatakan, pada mudunan tahun ini dirinya tidak bisa melakukan aktivitas berdagang seperti biasanya. Bukan karena barang yang akan dijual tidak ada. Namun, tempat yang biasanya digunakan untuk berdagang tidak bisa ditempatinya akibat adanya kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB).
"Jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini tidak jualan bunga sekar. Tempatnya terbatas, hanya untuk pedagang yang sudah memiliki tempat saja, baik nyewa ataupun milik pribadi," katanya kepada NU Online, Sabtu (23/5).
Menurut Yati, berdagang kembang musiman tersebut biasanya dilakukan guna menambah penghasilan jelang Idul Fitri. Namun, akibat pandemi dirinya harus merelakan untuk tidak berdagang.
"Saya berdagang bunga untuk menyekar itu setahun sekali. Kalau bisa dagang kan lumayan bisa untuk tambah-tambah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Tapi ya gimana lagi, sekarang yang tidak punya tempat tidak bisa berdagang," ujarnya sedih.
Penghasilan dari berjualan bunga sekar, lanjut dia, dapat menghasilkan uang sampai jutaan rupiah. Hal tersebut didapatkan dari para pemudik yang akan berziarah ke makam orang tua atau sanak saudaranya.
"Puluhan masyarakat di sini kalau jelang hari raya atau mudunan, mayoritas pada jualan bunga di pasar. Kalau lagi beruntung bisa mendapat sampai satu juta. Pembelinya kan orang-orang dari kota. Jadi, belinya tidak eman-eman," imbuhnya.
Dirinya berharap Pandemi Covid-19 dapat segera ditemukan obatnya, sehingga pada mudunan tahun depan dapat berjualan bunga seperti biasanya. Dengan demikian, dapat sedikit membantu untuk belanja barang untuk perayaan Idul Fitri.
"Saya berharap semoga pandemi ini segera berlalu dan mudunan tahun depan bisa ikut dagang bersama teman-teman lainnya di pasar Kota Banjar," harapnya.
Kontributor: Wahyu Akanam
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
5
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
6
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
Terkini
Lihat Semua