Daerah

Ansor-Banser Ngantru Tulungagung Ziarahi Makam Proklamator

Jumat, 21 Agustus 2020 | 23:30 WIB

Ansor-Banser Ngantru Tulungagung Ziarahi Makam Proklamator

Ansor Ngantru, Tulungagung ziarah makam Soekarno. (Foto: Dok Istimewa)

Tulungagung, NU Online

Sudah menjadi kegiatan rutin PAC GP Ansor Tulungagung melakukan kegiatan Sambung Sanad  dengan berziarah ke makam-makam ulama setiap hari Jumat Kliwon. Namun kali ini ada yang berbeda. Pada momen ziarah dalam peringatan Hari Kemerdekaan ini, Jumat (21/8), Ansor-Banser Ngantru mengadakan ziarah bersama ke makam Sang Proklamator Kemerdekaan Ir H Soekarno yang berada di Kota Blitar.

 

"Ziarah kali ini bertujuan untuk lebih meningkatkan lagi rasa nasionalisme anggota-anggota kami dengan mengenang dan meneladani sepak terjang Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia," ungkap Kang Inung, sapaan akrab dari Zainul Arif, Koordinator Sambung Sanad Ansor Ngantru.


Rombongan berangkat setelah Shalat Jumat dengan mengendarai empat mobil, satu mini bus milik anggota, dan satu mini bus milik PC GP Ansor Tulungagung.

 

Pada kesempatan tersebut, Ansor-Banser Ngantru juga mengundang Katib Syuriyah MWCNU Ngantru, Kiai Mudawami untuk dimintai sebagai Imam Ziarah.


"Alhamdulillah, kader-kader NU ini tetap menerapkan Jas Merah (Jangan sekali-kali Melupakan Sejarah) dan Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangakan Jasa Ulama) dengan melestarikan ziarah ke makam ulama dan kali ini ke makam Presiden RI pertama," ungkap Kiai Mudawami.

 

Dalam doa-doa yang dilantunkan juga terselip doa untuk keselamatan bangsa Indonesia yang pada peringatan kemerdekaan ini masih berada di tengah pandemi.

 

Ada satu kejadian unik dalam kegiatan hari ini, di pintu masuk lokasi makam, rombongan ziarah Ansor-Banser Ngantru bertemu Komandan Banser dari Kudus yang mengaku bernama Gus Adi. Bukan hanya bertegur sapa, Gus Adi juga menggratiskan infak masuk lokasi makam. Hal itu menandakan sungguh suatu tontonan yang indah, silaturahmi dan ikatan yang kuat di antara Ansor-Banser seluruh Indonesia.

 

Kontributor: Yuzki Maksum