Daerah

Ansor dan Banser Jombang Siap Kawal Ulama dan NKRI

Senin, 16 September 2019 | 13:45 WIB

Ansor dan Banser Jombang Siap Kawal Ulama dan NKRI

Anggota baru Ansor Banser Jombang

Jombang, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang Kota, Kabupaten Jombang, Jawa Timur gelar pengkaderan anggota baru Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melalui Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar). 
 
Kegiatan yang berlangsung Jumat-Ahad (13-15/9) di dua titik yang berbeda. PKD dengan jumlah 95 peserta digelar di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denayar, sedangkan Diklatsar dengan 226 personil diselenggarakan di lapangan sisi utara pondok setempat.
 
Mereka secara keseluruhan sebanyak 321 anggota baru menyatakan siap mengawal dan membentengi kiai, ulama, dan habaib serta keutuhan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bagi mereka hal itu merupakan salah satu tugas pokok yang selalu harus diperhatikan dengan sebaik mungkin.
 
Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto menyatakan, di mana ada ancaman yang mengancam, Ansor dan Banser harus selalu terdepan menghadangnya.
 
"Ansor dan Banser harus meningkatkan kewaspadaannya akan kelompok-kelompok yang hendak menggembosi eksistensinya. Saya yakin, keberadaan Ansor dan Banser mengikuti usia alam semesta, namun mereka penting meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya," tegasnya.
 
Dikatakan, tantangan yang dihadapi akan semakin besar sesuai perkembangan zaman. Kemajuan teknologi informasi juga menjadi tantangan tersendiri. Pada situasi ini peran Ansor serta Banser harus memberikan dampak positif, bukan sebaliknya.
 
Kalau ditelaah, kata pria yang akrab disapa Gus Antok ini, sampai saat ini sudah tak terhitung banyaknya orang yang menfitnah juga menjelek-jelekkan Banser. Baik itu diucapkan secara langsung atau menuliskan di sosial media. Perlu diketahui oleh Banser bahwa hal itu hanyalah upaya yang disengaja untuk menjatuhkan. 
 
"Ansor dan Banser tak perlu terpengaruh. Kita tetap berjalan di rel yang sudah ditentukan. Kalau Banser dibilang kafir, hanya penjaga gereja, suka bubarkan pengajian, jelas hal tersebut profokatif yang sengaja dilontarkan oleh kelompok tertentu. Kita sudah pasti tahu siapa mereka," jelas Gus Antok, Ahad (15/9). 
 
Disampaikan, sejatinya menjadi Ansor juga Banser kuat dalam segala aspek. Baik fisik, mental maupun sisi keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Seperti digambarkan pada logo Ansor terutama sinar yang mengelilingi bintang. Tiga sinar ke bawah bermakna pancaran cahaya dasar-dasar agama yaitu Iman, Islam dan Ihsan yang terhujam dalam jiwa dan hati. 
 
"Sedangkan lima sinar ke atas berarti manifestasi pelaksanaan terhadap rukun Islam yang lima, khususnya shalat lima waktu," ucapnya.
 
Wakil Komandan Banser Jombang, Abdul Karim menyampaikan bahwa Banser harus disiplin dalam berorganisasi. Ia harus patuh terhadap pimpinannya. Karena saat ini ada fenomena baru, anggota Banser tidak patuh kepada pimpinan. 
 
"Mereka mengajak mengikuti kepentingan lain di luar organisasi, untuk itu calon peserta Diklatsar ini harus mendapatkan rekomendasi Satkoryon setempat," pungkasnya. 
 
Kontributor: Syamsul Arifin 
Editor: Abdul Muiz