Daerah

Ansor di Batu Jualan Kopi Demi Sukseskan Diklatsar Perdana 

Sabtu, 28 September 2019 | 13:00 WIB

Ansor di Batu Jualan Kopi Demi Sukseskan Diklatsar Perdana 

Suasana persiapan Diklatsar Banser di Bumiaji, Batu, Jatim. (Foto: NU Online/Bellgis Avrianzah)

Batu, NU Online
Semangat. Itulah yang tergambar pada wajah peserta Diklat Terpadu Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna atau Banser di kawasan ini. Kendati harus berproses dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah terjadwal selama tiga hari, tidak membuat mereka patah semangat.
 
Gambaran itulah yang dapat ditangkap NU Online saat melihat dari dekat suasana Diklatsar Bansert Pimpinan Anak Cabang (PAC) Bumiaji, Batu, Jawa Timur. 
 
Bertempat di area Coban Talun Batu, Diklatsar dilaksanakan selama 3 hari terhitung mulai Jumat hingga Ahad (27-29/9). Terlihat beberapa tenda juga didirikan di area Diklat yang menjadi tempat peserta untuk istirahat dan menyimpan perbekalan.
 
Syaifud Rosyidin selaku ketua panitia mengemukakan bahwa Diklatsar yang digelar sebagai kegiatan perdana.
 
“Ini  kali pertama yang diikuti 83 orang,” katanya, Sabtu (28/9). 
 
Menurutnya, para peserta tidak semata dari kawasan Kecamatan Bumiaji. Bahkan ada peserta yang dari luar kota, termasuk Jakarta sab Banyuwangi.
 
"Peserta dari Kecamatan Bumiaji sendiri ada 75 orang, Sidoarjo 2 orang, Madura 6 orang ditambah dari Jakarta 1 dan Banyuwangi 1 orang,” jelasnya. 
 
Yang juga istimewa, dari kegiatan ini ada juga yang berjenis kelamin perempuan. 
 
“Untuk Detasemen Wanita Banser (Denwatser) atau Banser wanita sendiri sebenarnya ada 6 orang. 1 orang izin karena saudaranya meninggal," ungkapnya. 
 
Hal yang cukup unik juga dilakukan panitia. Demi menyelenggarakan Diklatsar kali ini, mereka rela menjual kopi untuk tambahan dana yang diperlukan. 
 
"Lumayan lucu juga kalau diingat. Demi menambah dana, kami harus jualan kopi," kata M Zuhron Muslih yang juga Ketua PAC (PAC) Ansor Kecamatan Bumiaji.
 
Zuhron mengaku bahwa selain mendapat dana dari Pimpinan Cabang Ansor Kota Batu, keuntungan penjualan kopi seluruhnya dipakai untuk acara tersebut. Ada juga tambahan sumbangan dari senior yang sudah alumni. 
 
"Kalau panitia pasti urunan lah, sudah tidak usah ditanya lagi itu," ujarnya dengan diiringi tawa.
 
Dirinya sangat berharap dari Diklatsar ini akan lahir para pejuang Nahdlatul Ulama dan pelindung ulama. 
 
 
Kontributor: Bellgis Avrianzah
Editor: Ibnu Nawawi