Ansor di Lamongan Bedah Rumah Reyot Milik Warga Penjual Daun Jati
NU Online · Senin, 10 Agustus 2020 | 02:30 WIB

Prosesi penyerahan rumah layak huni oleh PAC GP Ansor Sugio, Lamongan, Jatim. (Foto: NO Online/Rof Maulana)
Rof Maulana
Kontributor
Lamongan, NU Online
Ibu Iyat adalat seorang janda berusia 65 tahun dan merupakan warga tidak mampu yang tinggal di kawasan Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur. Kesehariannya berjualan daun jati di pasar dengan penghasilan tidak seberapa. Profesi tersebut ditekuni sejak sang suami meninggal. Dirinya berprinsip harus bekerja untuk kebutuhan hidup bersama anaknya.
Pada saat yang sama, ternyata Ibu Iyat hidup dengan kondisi rumah yang memprihatinkan. Sejumlah dinding berlubang, demikian juga kondisi perabotan dan ruangan yang memang tidak layak dihuni.
Melihat kondisi tersebut, sejumlah aktivis dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Kecamatan Sugio terlecut semangatnya untuk memberikan perhatian dan bantuan. Dan dengan kebersamaan, akhirnya mampu merenovasi rumah sehingga layak untuk dihuni.
Dan, waktu yang demikian membanggakan terpancar pada Ahad (9/8). Hal tersebut seiring dengan telah rampungnya kegiatan bedah rumah dan menghadirkan sejumlah tokoh sebagai prosesi resmi penyerahan kepada yang berhak.
“Kami melihat rumah Ibu Iyat sangat tidak layak dan hampir roboh. Maka kami bersama sahabat Banser melakukan renovasi rumah tersebut,” kata Ricki Fadli selaku Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sugio dalam sambutan saat meresmikan rumah baru.
Rumah tersebut sudah berusia setengah abad lebih yang terletak di Desa Lebaka di Dusun Meteseh RT 02 RW 07. Tidak hanya itu, dalam kehidupan, Ibu Iyat harus mengasuh dan membesarkan anak yang mengalami disabilitas mental.
“Membesarkan anak yang berkebutuhan khusus tidaklah mudah, belum lagi kebutuhan lainnya,” terang alumnus pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Dengan selesainya bangunan renovasi itu Heru mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah mendukung kegiatan baksos beda rumah.
“Ansor dan Banser selain menjadi benteng para kiai dan NKRI juga harus memiliki kepekaan sosial masyarakat terlebih di musim pandemi seperti saat ini,” jelas Ricki.
Heru Mudianto, Ketua MWCNU Sugio mengapresiasi kiprah Ansor yang mengejawantahkan hubungan sesama manusia dalam menumbuhkan kepekaan terhadap realitas yang ada di masyarakat.
“Saya berharap kegiatan semacam ini secara rutin dilaksanakan oleh PAC GP Ansor Sugio mengingat masih banyak masyarakat sangat miskin dan layak mendapatkan itu,” jelas Heru.
Ulyadin Setyo Utomo Kepala Desa Lebakadi mengucapkan terima kasih atas kepedulian PAC GP Ansor Sugio yang telah merenovasi rumah Ibu Iyat.
“Ibu Iyat ini benar-benar tergolong rumah tangga sangat miskin dan sangat membutuhkan bantuan semacam ini karena rumahnya bisa dibilang tidak layak huni berdinding gedek guling bambu,” pungkasnya.
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua