Daerah

Ansor Jateng: Mekanisme Rekrutmen Banser Perlu Ditata Ulang 

Selasa, 4 Februari 2020 | 08:00 WIB

Ansor Jateng: Mekanisme Rekrutmen Banser Perlu Ditata Ulang 

Foto: Ilustrasi

Demak, NU Online
Sistem dan mekanisme rekrutmen anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sudah saatnya ditata ulang agar Ansor dan NU bisa memperoleh kader inti yang benar-benar memiliki karakter kuat lahir dan batin.
 
Sebagaimana yang diungkapkan Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah, H Fahsin M Fa'al, untuk bisa mendapat postur dan figur kader inti yang berkarakter kuat seperti itu, maka mulai sejak proses rekrutmen harus dilakulan dengan ketat. Mekanisme yang berlangsung selama ini perlu ditinjau ulang untuk dirubah.
 
"Gagasan ini akan dibawa utusan PW GP Ansor Jateng dalam Konferensi Besar (Konbes) GP Ansor yang dijadwalkan akan berlangsung di Jateng pertengahan Maret mendatang," kata Gus Fahsin kepada NU Online di Pesantren Kiai Ageng Gading Candisari Mranggen Demak, Selasa (4/2).
 
Menurutnya, Konbes merupakan institusi permusyawaratan tertinggi kedua setelah kongres yang digelar Pimpinan Pusat GP Ansor. Direncanakan agenda ini akan berlangsung di Pesantren Roudlotul Tholihin Leteh Rembang Jateng, 18-19 Maret mendatang.
 
"Di forum ini akan dibahas sejumlah persoalan organisasi, rancangan penyempurnaan PD PRT dan Peraturan Organisasi yang disiapkan menjadi materi pembahasan di arena kongres, persiapan pelaksanaan dan penentuan waktu serta  tempat kongres Ansor tahuni ini," paparnya.
 
Usulan kongkrit Ansor Jateng lanjutnya, adalah proses rekrutmen Banser mekanismenya dibalik. Selama ini proses rekrutmen Banser melalui pintu Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser. Warga NU ketika lulus dari Diklatsar Banser langsung menjadi kader inti. 
 
"Dampaknya, nilai dan kualitas loyalitasnya terhadap pimpinan Ansor tidak sekuat loyalitasnya terhadap pimpinan Banser, padahal institusi Banser adalah  bagian dari organisasi Ansor," tandasnya.
 
Dia menambahkan, untuk itu mekanisne rekrutmen kader inti Ansor perlu  dirubah, sebelum mengikuti Diklatsar Banser, kader Ansor harus mengikuti Pendidikan Kader Dasar (PKD) Ansor dan dinyatakan lulus baru bisa ikut Banser.
 
"Menjadi kader Ansor dulu baru dipilih menjadi kader inti Ansor melalui Diklatsar," tuturnya.
 
Dengan mendahulukan PKD ujarnya,  maka kader inti Ansor yakni Banser telah tertanam kualitas loyalitasnya terhadap pimpinan Ansor di semua tingkatan. Ini gagasan dan usulan logis yang akan diperjuangkan di arena konbes bulan depan. 
"Diharapkan gagasan ini akan didukung dan menjadi keputusan Konbes Ansor.
 
Agenda Konbes ini akan diikuti utusan PW GP Ansor se-Indonesia, Ansor Jawa Tengah  akan berupaya menjadi tuan rumah dan menjadi pelayan yang baik untuk utusan wilayah dari berbagai daerah di tanah air.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz