Ansor Lumajang Target KTA E-Money Setiap Desa 1 Peleton
NU Online · Kamis, 5 November 2020 | 13:00 WIB
Aryudi A Razaq
Kontributor
Lumajang, NU Online
Langkah Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Lumajan Jawa Timur, semakin kencang dalam merekrut anggota baru ber-KTA. Setelah KTA (Kartu Tanda Anggota) Ansor diluncurkan tanggal 23 Oktober 2020 di gedung Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lumajang, kini pembuatan KTA Ansor tahap kedua dimulai.
“Per hari ini, anggota Ansor yang mendaftar KTA sudah mencapai 350-an,” ujar Ketua PC GP Ansor Lumajang, H Fahrur Rozi kepada NU Online di Lumajang, Kamis (5/11).
Menurut Gus Eros, sapaan akrabnya, semangat anggota Ansor untuk mengantongi KTA cukup tinggi, dan itu membanggakan. Sebab KTA yang bersinergi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu berbayar. Katanya, itu menandakan bahwa kesadaran anggota Ansor untuk berorganisasi secara kaffah (menyeluruh) semakin bagus.
“KTA itu penting sebagai kartu identitas organisasi, bukan untuk gagah-gagahan,” lanjutnya.
Tokoh pemuda asal Jember itu menambahkan, selain sebagai kartu identitas organisasi, KTA secara psikologi diharapkan dapat memberikan tuntunan moral kepada pemiliknya agar berprilaku terpuji karena di situ ada nama NU. Ansor didirikan dan didukung oleh para ulama dan untuk kepentingan membentengi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), maka seharusnya anggota Ansor bisa menjaga diri dari perbuatan yang tidak-tidak.
“Nah, KTA Ansor mudah-mudahan bisa mengingatkan kita,” terangnya sambil menambahkan bahwa pembuatan KTA saat ini juga menyasar para Gus dan Ning.
Gus Eros menegaskan, pembuatan KTA akan terus dilakukan secara bertahap, dan sebanyak mungkin. Idealnya, katanya, setiap desa terdapat anggota Ansor satu peleton (30 sampai 50 orang). Jika itu tercapai, maka Ansor akan menjadi kekuatan baru di desa sebagai ujung tombak penyebaran ajaran Aswaja.
“Saya bilang ujung tombak karena Ansor di desa, akan direkrut sebagai anggota Banser yang nantinya memiliki militansi,” ungkapnya.
Pembuatan KTA tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama Ansor Lumajang dengan BRI Cabang Lumajang, beberapa waktu lalu.
Untuk mendapatkan KTA Ansor yang berbentuk E-Money tersebut, setiap anggota dikenai biaya Rp35.000. Sedangkan untuk memfungsikan kartu itu dalam transaksi pembayaran, perlu diisi oleh pemiliknya dengan sejumlah dana sesuai yang dikehendaki lewat BRI.
“Kalau mau difungsikan untuk transaksi, silahkan, tapi kalau cuma untuk sekadar tanda pengenal (KTA), ya tidak apa-apa,” pungkas Gus Eros.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua