Bidik Usaha Ekonomi Digital, LPNU Jember Dirikan Yayasan
NU Online · Senin, 23 November 2020 | 04:30 WIB

Pembina LPNU Jember Jawa Timur, H Slamet Sulistiono saat Sosialisasi Digitalisasi Perekonmian Umat dan Pesantren di Masjid Baitunnur, Komplaks Pndok Pesantren Nuris, Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (23/11) pagi. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Keseriusan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jember untuk menggerakkan roda ekonomi Nahdliyin patut diacungi jempol. Hal ini bisa dilihat dari pendirian Yayasan LPNU Jember sebagai ‘induk’ legalitas usaha.
“Yayasan memang kita perlukan untuk menaungi usaha yang kita lakukan nanti,” ujar pembina LPNU Jember Jawa Timur, H Slamet Sulistiono di sela-sela Sosialisasi Digitalisasi Perekonomian Umat dan Pesantren di Masjid Baitunnur, Kompleks Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (23/11) pagi.
Menurut H Slamet, pembentukan yayasan sudah menjadi kesepakatan dalam rapat koordinasi LPNU Jember, Sabtu (21/11) lalu. Katanya, yayasan itu nanti akan membentuk badan usaha untuk menjalankan bisnis dan sebagainya. Dengan demikian, maka nanti LPNU Jember betul-betul akan terjun di bidang usaha.
“Harapan saya, kita (LPNU) tidak cuma berwacana tapi punya usaha riil,” jelasnya.
Salah satu usaha yang dibidik LPNU Jember adalah kegiatan ekonomi digital. Maksudnya, LPNU Jember akan menjalankan usaha yang berbasis digital. Selain itu, lembaga NU yang bergerak di bidang ekonomi ini juga akan memberikan pendampingan bagi warga NU untuk melakukan usaha secara digital. Misalnya bagaimana cara pemasaran yang baik, transaksi jual-belinya dan sebagainya.
“Sekarang sudah zamannya digital, dan kita tidak boleh ketinggalan,” ucapnya.
Wakil Ketua PCNU Jember itu menegaskan, potensi ekonomi Nahdliyin cukup besar. Dengan jumlah penduduk (NU) yang cukup banyak, maka tentu akan membawa dampak ekonomi yang cukup besar pula. Akibat selanjutnya adalah kebutuhan sandang pangan, dan papan semakin besar.
“Di situlah kita bisa bergerak, berusaha dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, atau yang biasa disebut digital,” jelasnya.
Presiden Komisaris PT Benih Citra Asia itu mengungkapkan, saat ini memanfaatkan teknologi digital dalam berusaha sangat tepat, bahkan sebagian masyarakat sudah lama menjalankan usahanya dengan sistem Daring (dalam jaringan). Di tengah wabah Corona yang tak kunjung selesai ini, menggunakan transaksi jarak jauh alias Daring sangat pas untuk menghindari terjadinya kontak antara penjual dan pembeli.
“Mungkin akhirnya akan ke sana (digital) semua, karena lebih mudah dan lebih praktis,” jelasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua