Daerah

Dosen UIM Makassar Latih Warga Membaca Latin dan Al-Qur’an

Senin, 2 September 2019 | 02:00 WIB

Dosen UIM Makassar Latih Warga Membaca Latin dan Al-Qur’an

Sejumlah dosen FKIP UIM bersama warga yang belajar membaca latin dan Al-Qur'an. (Foto: NU Online/Muhammad Nur) 

Barru, NU Online
Sejumlah ibu rumah tangga di Desa dan Kecamatan Siawung Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan terlihat demikian antusias mengikuti pelatihan peningkatan pengetahuan baca tulis huruf latin dan Al-Qur’an. 
 
Kegiatan ini diselengarakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai salah satu bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di kawasan setempat, Ahad (1/9).
 
Peningkatan baca tulis huruf latin dan al-Qur’an merupakan realisasi dari kegiatan PKM yang telah ditetapkan Ditjen Risbang Kementerian Ristek Dikti tahun anggaran 2019. Kegiatan tersebut dihadiri langsung Ketua tim penggerak PKK Desa Siawung.
 
Ketua PKK Rahmiati Syafei dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di Desa Siawung. Apalagi dalam meningkatkan pengetahuan baca tulis huruf latin dan Al-Qur’an yang dilaksanakan tim dosen dari FKIP UIM. 
 
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan PKM yang dilakukan oleh dosen dari FKIP UIM. Hal tersebut sejalan dengan visi dan misi Desa Siawung yang ingin mewujudkan masyarakat menjadi orang yang berpengetahuan dan bermartabat," katanya.
 
Rahmiati membeberkan bahwa di Desa Siawung masih banyak ibu rumah tangga yang tergolong buta aksara, hal tersebut dikarenakan karena faktor alam. 
 
"Dulu daerah ini sangat terisolasi, sehingga banyak masyarakat yang tidak menempuh pendidikan, karena akses ke sekolah yang jauh. Hal itulah yang menyebabkan banyak mereka gagal paham dalam membaca dan kurang fasih membaca Al-Qur’an atau mengaji," jelasnya.
 
Ketua Tim PKM FKIP UIM Supriadi mengemukakan bahwa kegiatan PKM yang diselenggarakan sebagai wujud dari tanggungjawabnya sebagai dosen. Selain itu visi dan misi UIM sebagai kampus NU yang senantiasa menyebarkan nilai-nilai Islam berdasarkan dengan Ahlusunna wal Jamaah an-Nahdliyah.
 
"Ini adalah kewajiban kami selaku dosen dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi. Selain pengajaran dan penelitian, kegiatan PKM juga harus kami laksanakan,” katanya. Untuk kegiatan ini tersebut dilaksanakan beberapa hari, mulai dari penyampaian materi sampai dengan pendampingan menulis, lanjut Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UIM ini. 
 
Ketua Prodi yang telah mengantar akreditasi B pertama itu berharap dengan adanya kegiatan, ibu rumah tangga di Desa Siawung minimal mampu menulis namanya dengan baik serta mampu mengaji dengan lafal yang baik juga. 
 
"Target kami itu adalah mereka dapat menulis namanya, misalnya menulis namanya di undangan pada saat mau ke pernikahan. Jangan lagi tergantung sama anak atau cucunya,” jelasnya. 
 
Demikian pula dengan adanya kegiatan PKM ini, para ibu bisa mengaji dengan lafal-lafal yang benar.
 
Salah satu peserta pelatihan, Iraisa mengatakan sangat terbantu dan menyukai kegiatan ini. 
 
“Kami berharap agar kegiatan pendampingan dan bimbingan membaca huruf latin dan Al-Qur’an rutin dilaksanakan di desa ini agar pengetahuan masyarakat dalam memahami huruf latin dan mengaji dapat meningkat,” tandasnya.
 
 
Pewarta: Muhammad Nur 
Editor: Ibu Nawawi