GP Ansor Surabaya Lakukan Napak Tilas Pesantren Se-Surabaya
NU Online · Sabtu, 22 Oktober 2016 | 03:04 WIB
Sejumlah kegiatan telah disiapkan oleh GP Ansor Kota Surabaya. Kegiatan diawali dengan penyambutan rombongan Kirab Resolusi Jihad NU yang dipimpin oleh PBNU pada tanggal 15 Oktober 2016 dini hari di Makam Sunan Ampel. Setelah Shubuh mereka mengunjungi gedung HBNO (sekarang Kantor PCNU Kota Surabaya) dan Monumen Resolusi Jihad di Jalan Bubutan Surabaya.
Agenda peringatan hari santri nasional dilanjutkan dengan napak tilas ke pesantren-pesantren di Kota Surabaya. “Napak tilas pesantren ini dilaksanakan pada tanggal 17-20 Oktober,” kata Ketua Pelaksana Peringatan Hari Santri M Faridz Afif, Rabu (20/10).
Pesantren yang dikunjungi antara lain Pesantren An-Najiyah Sidosermo KH Mas Yusuf Muhajir, Pesantren Nurul Huda Sencaki KH Abdurrahman Navis, Pesantren Luhur Al-Husna Wonocolo KH Ali Maschan Moesa, dan Pesantren Al-Muhibbin Asemrowo KH Mas Ali Ja’far.
Hari Santri Nasional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 2015 kemarin merupakan momentum bagus yang bisa digunakan para pemuda NU dalam hal ini GP Ansor yang notabene merupakan santri NU untuk menunjukkan perannya di masyarakat, bangsa, dan negara.
“GP Ansor dalam gerakannya tidak boleh terlepas dari apa yang dibutuhkan masyarakat nahdliyyin, bangsa dan negara. Tentunya harus tetap taat patuh pula kepada ulama dan NU,” tutur Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdurrahman Navis dalam kegiatan tersebut.
Ketua GP Ansor Kota Surabaya M Asrori Muslich menjelaskan, napak tilas pesantren ini selain bertujuan untuk silaturahmi kepada para ulama dan konsolidasi organisasi dengan pimpinan anak cabang juga memberikan makna bahwa pesantren menjadi ujung tombak terwujudnya masyarakat yang bertakwa, berilmu, dan berakhlakul karimah khususnya para pemuda di kota Surabaya.
“GP Ansor adalah Santri NU. Santri dalam setiap gerakannya harus selalu berbuat mencerahkan dan manfaat untuk orang lain,” kata Asrori Muslich. (M Mundir/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua