Daerah

Gus Sholah, Sosok yang Peduli Kaum Muda

Senin, 3 Februari 2020 | 10:45 WIB

Gus Sholah, Sosok yang Peduli Kaum Muda

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), M Nuh ikut memberikan penghormatan terakhir untuk almarhum Gus Sholah. (Foto:NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), M Nuh menyebutkan sosok almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) adalah ulama yang sangat peduli pada generasi muda. Tidak hanya menghormati, Gus Sholah juga memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk menunjukkan kreativitasnya.
 
"Beliau sangat menghormati dan sangat santun dengan anak muda seperti saya untuk memberikan catatan dan saran. Beliau orang yang bisa menempatkan diri di mana beliau berada. Saya kira beliau sangat mulia, sangat baik dan yang paling penting pandangannya yang komprehensif. Jadi, tidak terpisah-pisah," katanya saat ditemui di Pesantren Tebuireng, Senin (3/2/2020).
 
Selama kenal Gus Sholah, banyak hal yang bisa dipetik dari putra KH A Wachid Hasyim ini. Dalam masalah NU, Gus Sholah terus mengingatkan kembali tujuan pendirian NU. NU organisasi besar yang harus bertindak besar pula.
 
Mantan Mendikbud era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengungkapkan pesan Gus Sholah kepada dirinya. Gus Sholah mengangkat tiga tema besar yaitu perekonomian, kebangkitan pemikiran, dan kebangkitan mencintai bangsa sendiri.
 
"Yang jelas pesannya itu, NU ini organisasi besar harus tetap berperan sebagai mana fungsi besarnya NU seperti awal didirikan dengan tiga pilar utamanya. Yaitu kebangkitan perekonomian atau kesejahteraan, kebangkitan pemikiran-pemikiran, dan kebangkitan mencintai bangsa dan negara ini. Itu yang terus beliau sampaikan, tolong ini terus dikembangkan," terangnya.
 
M Nuh datang sejak pagi ke Tebuireng dan langsung masuk ke ruang tamu. Nuh baru beranjak dari Tebuireng setelah jenazah Gus Sholah dikebumikan.
 
Tidak hanya M Nuh, beberapa tokoh nasional seperti Anies Baswedan, Hotman Paris, dan Gus Mus juga tampak hadir ke Tebuireng memberikan penghormatan terakhir. 
 
Jenazah adik kandung Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tiba di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tepat pukul 13.00 WIB. Ribuan orang tampak tumpah ruah ikut serta menyambutnya. Mereka terdiri dari berbagai kalangan, dari masyarakat biasa, santri, kiai, ualma, gawagis, hingga tokoh-tokoh nasional.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin