Daerah

Haul KH Ahmad Zuhri Lampung Tengah, Ini Rangkaian Acaranya

Sabtu, 22 Juni 2019 | 20:00 WIB

Lampung Tengah, NU Online 
Ribuan santri Pondok Pesantren Ash-Shidiqi Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, akan menghadiri puncak acara Khotmil Qur'an dirangkai dengan Haul KH Ahmad Zuhri, besok Ahad, (23/6).

Acara dimulai sejak Jumat kemarin (21/6), di beberapa tempat alumni Pesantren Ash-Shidiqi yakni di Palembang Sumatera Selatan dan Kalianda Lampung Selatan, dimulai dengan tawajuhan dan khataman Al-Qur'an. 

Kepada NU Online, Sabtu (22/6) panitia pelaksana Martuhono menjelaskan, selain ribuan santri yang menghadiri haul, juga ada kegiatan temu alumni Himpunan Alumni Ash-Shidiqi (Himasyi) di tempat yang sama. 

"Ahad pagi, (23/6) digelar temu alumni Pesantren Ash Shidiqi se-Propinsi Lampung dan sekitarnya, diaula pesantren setempat. Wadah para alumni pesantren ini bernama Himpunan Alumni Ash-Shidiqi (Himasyi), dibentuk sejak tahun 2011", tambah alumni Pascasarjana IAIN Kota Metro ini.

Dijelaskan, temu alumni diawali dengan tahlil ziarah kubur pendiri Pesantren Ash-Shidiqi, almaghfurlah KH Ahmad Zuhri sekaligus pengamal Tarekat Qadiriyah wa Naqsabdandiyah melalui jalur KH Hanif Muslih hingga KH Muslih bin Abdurrahman Mranggen, Demak, Jawa Tengah dan dilanjutkan ramah tamah dan mauidhah hasanah.

Masih pada hari yang sama, digelar pula Khotmil Qur'an di komplek Pesantren Ash Shidiqi. Dan puncak acara pada Ahad Malam (23/6) dengan Pengajian Akbar dalam rangka Haul KH Muslih bin Abdurrahman, Haul KH Muhammad Marwan AH, Haul KH Ahmad Zuhri, dan Harlah Lailatul Ijtima MWCNU Kecamatan Seputih Surabaya.

"Puncak acara diisi dengan pengajian akbar dalam rangka Haul KH Muslih bin Abdurrahman, Haul KH Muhammad Marwan AH, Haul KH Ahmad Zuhri, dan Harlah Lailatul Ijtima MWCNU Kecamatan Seputih Surabaya," jelasnya.

Pengajian akbar akan disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak Jawa Tengah KH Hanif Muslih dan Wakil Mudir 'Aam Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Umar Muthohar. (Akhmad Syarief Kurniawan/Muiz