Daerah

Ini Bedanya Nurul Ilmi dengan Ainul Ilmi

NU Online  ·  Sabtu, 9 Januari 2016 | 01:01 WIB

Pringsewu, NU Online 
Jika ditanya pintar mana orang zaman sekarang dengan orang zaman dulu? Hampir semua sepakat menjawab orang sekaranglah yang lebih pintar. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat membawa ilmu tersebar dengan cepat sehingga dapat dikuasai orang banyak.
<>
“Namun disisi lain banyak kepintaran manusia zaman sekarang ini hanya kulitnya saja atau bersifat ainul ilmi, sementara kandungan dari ilmu itu sendiri atau nurul ilmi tidak diperoleh dan dimiliki,” ungkap Mustasyar PCNU Pringsewu KH Anwar Zuhdi dalam Diskusi di Rumah Makan Soto Blitar miliknya, Jumat (8/1).

Menurut Abah Anwar, panggilan kesehariannya, banyak orang zaman sekarang yang mempelajari ilmu sebagai sebuah ilmu saja. Mereka tidak mempelajari ilmu sebagai sesuatu yang harus diamalkan. Hal ini berimbas kepada kualitas kecerdasan yang bersifat luarnya saja. Sementara kecerdasan hakiki susah diperoleh di zaman sekarang.

Oleh karenanya, ia berharap agar orang yang menuntut ilmu di zaman sekarang agar lebih mementingkan nurul ilmi daripada ainul ilmi. "Jangan hanya berorientasi kepada nilai dan angka ataupun titel saja, namun fokuslah kepada hakikat ilmu yang dipelajari," katanya sambil sesekali menikmati kopi hitam favoritnya.

Ia pun memberi cara bagaimana mendapatkan nurul ilmi dalam kehidupan, yaitu mempraktikkan dan mengajarkan ilmu yang didapat dengan ikhlas. “Ajarkanlah walaupun hanya sekedar alif alifan karena orang alim yang pintar selalu mengajarkan ilmunya kepada orang lain," anjur penasihat MUI Pringsewu ini.

Khusus kepada para santri ia mengimbau untuk senantiasa membuat majelis ta’lim di rumah ataupun di masjid sebagai sarana mengamalkan ilmu sekaligus sebagai media dakwah serta untuk memperdalam keilmuan yang telah didapat selama di pesantren. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)