Daerah

IPNU-IPPNU Karawang Diminta Dorong Bela Negara Masuk Sekolah

Kamis, 15 September 2016 | 02:03 WIB

Karawang, NU Online
Rais Syuriah PCNU Karawang KH Hasannuri Hidayatullah mengatakan, rata-rata orang sudah lantang menentang masjid-masjidnya mendadak diisi jemaah tertentu dewasa ini. Kemudian juga vokal menentang aliran-aliran yang anti-Pancasila maupun NKRI.

"Paham radikalisme jangan sampai masuk di pelajar. Caranya dengan mendorong kurikulum bela negara di sekolah-sekolah," ujarnya di sela-sela pelantikan Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU Karawang di Aula Husni Hamid Pemda Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (10/9).

Menurut dia, ada perilaku dan sistem yang tidak dijalankan selama ini sehingga masjid-masjid dan pemahaman bernegara ini lebih dikuasai golongan tertentu. Makanya saat ini, umat Islam Ahlussunnah wal-Jamaah harus dibentengi ilmu. Dengan begitu, aliran-aliran yang non-Aswaja itu akan terkikis dengan sendirinya.

Dia menambahkan di pesantrennya, para santri sudah dibekali pelajaran tambahan yaitu bela negara. Aparat dari TNI dan kepolisian rutin melakukan pembinaan dan materi hukum dan kebangsaan guna memperkuat kecintaan pada tanah air.

“Makanya, IPNU dan IPPNU punya ruang yang jelas untuk mensosialisasikan program dan jaringan kaderisasi. Basis banom NU termuda ini ada di sekolah-sekolah,” tambahnya.

Bagi kiai yang akrab disapa Gus Hasan ini, IPNU dan IPPNU terdapat Nahdlatul Ulama di belakangnya. Hal ini merupakan beban tersendiri karena baik dan buruknya organisasi ini, sudah membawa nama ulama yang wajib mencerminkan sikap-sikap para ulama.

Sementara itu, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Karawang H Karyan berharap IPNU dan IPPNU memusatkan kegiatan-kegiatan di pesantren-pesantren. "Gerakan IPNU dan IPPNU Kabupaten Karawang harus massif di lembaga pesantren," katanya.

Tentu, kata dia, IPNU dan IPPNU harus pula meluaskan jaringan di sekolah-sekolah umum agar roda organisasi bisa terus berjalan efektif. "Semoga dalam menjalankan tugas 2 tahun kedepan, IPNU dan IPPNU semakin masif sambangi pesantren-pesantren," harapnya.‎ (Benny Ferdiansyah/Abdullah Alawi)