Daerah

Isi Liburan, ISNU Kabupaten Blitar Gelar Hypnoteaching 

Sabtu, 21 Desember 2019 | 12:15 WIB

Isi Liburan, ISNU Kabupaten Blitar Gelar Hypnoteaching 

Pelatihan hypnoteaching oleh PC ISNU Kabupaten Blitar. (Foto: NU Online/Ika)

Blitar, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, Jawa Timur menggelar pelatihan hypnoteaching bagi para ustadz dan ustadzah madrasah. Acara berlangsung di Hotel Ilhami Jatilengger Ponggok Blitar Jumat (20/12).
 
Acara terselenggara kerja sama dengan Dirjen Pendidikan Kementrian Agama itu diikuti 75 peserta dari utusan 22 pengurus Anak Cabang (PAC) ISNU se-Kabupaten Blitar.
 
Ada dua pembicara dalam pelatihan yang berlangsung meriah itu. Pertama Mufarihul Hazin, seorang trainer kenamaan dari Jakarta dan Ketua PC ISNU Kabupaten Blitar, Imam Kusnin Ahmad.
 
“Pelatihan ini bagian dari program kerja PC ISNU Kabupaten Blitar dalam rangka memotivasi para guru dan ustadz pada kegiatan belajar mengajar. Sehingga usai libur semester, mereka fresh kembali mendidik dengan metode hasil dari hypnoteaching ini,’’ ungkap Imam Maliki, ketua panitia penyelenggara.
 
Mufarihul Hazin pada kesempetan itu sebelum membahas materi hypnoteaching, dia mengawali materi dengan menyinggung soal  hipnotis. 
 
“Para sahabat pasti pernah tahu tentang kata hipnotis. Apa itu hipnotis,’’ kata dosen IAIN Kediri ini yang juga mempraktikkan hipnotis kepada beberapa peserta.
 
Menurutnya, ada beberapa definisi tentang hipnotis. Ada yang mendefinisikan bahwa hipnotis adalah suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan pada seseorang, dimana orang yang dihipnotis tersebut bisa menjawab pertanyaan yang diajukan dan lebih mudah menerima sugesti. 
 
“Ada juga mendefinisikan bahwa hipnotis adalah praktik mempengaruhi orang lain agar mengikuti apa yang diperintahkan oleh ahli hipnotis,’’ kata Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) itu.
 
Ia mengurai, hypnoteaching berasal dari kata hypnosis dan teaching. Dari sini kemudian bisa diartikan bahwa hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa enjadi lebih cerdas. 
 
Dengan sugesti yang diberikan, diharapkan para pengajar tersadar dan tercerahkan bahwa ada potensi luar biasa yang selama ini belum pernah mereka optimalkan dalam pembelajaran.
 
“Seorang tenaga pengajar, penting untuk mempelajari metode hypnoteaching dalam proses kegiatan pembelajaran,” katanya. 
 
Sementara itu Imam Kusnin Ahmad menyampaikan  dalam dunia  pendidikan banyak ditemukan keragaman bagaimana cara mendidik siswa dalam proses pembelajaran. Namun sebaik-baiknya metode yang digunakan yang terpenting adalah bagaimana pendidik dapat menumbuhkan keimanan, cinta Allah dan rasul, kenikmatan dalam beribadah, menghormati dan patuh kepada orang yang lebih tua. 
 
“Untuk mencapai tujuan pendidikan, pendidik dapat menyusun perangkat pendidikan sebaik mungkin, metode dan pendekatan dari ahli pendidikan demi mencapai keberhasilan serta menjamin materi berhasil tersampaikan,” kata Kusnin yang juga instruktur Banser nasional itu.
 
Jalannya pelatihan berlangsung meriah. Para instruktur terus menyampaikan humor untuk memovifasi peserta. 
 
“Acara ini luar biasa. Saya sangat termotivasi dengan pelatihan ini. Banyak sekali manfaatnya. Meski singkat, hasilnya akan kami coba ke siswa kami,” ungkap Nawal Karim peserta dari Srengat. 
 
 
Kontributor: Ika 
Editor: Ibnu Nawawi