Daerah

Kader Ansor Tak Mudah Terprovokasi dan Tahan Bully

Selasa, 24 September 2019 | 06:00 WIB

Kader Ansor Tak Mudah Terprovokasi dan Tahan Bully

Pengurus Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Balapulang, Tegal, Jawa Tengah Ustadz Chafidul Mujahid. (Foto:Nurhasan/NUO)

Tegal, NU Online
Pengurus Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Balapulang, Tegal, Jawa Tengah Ustadz Chafidul Mujahid berpesan  agar kader Ansor harus siap dan tahan terhadap bully-an yang diarahkan kelompok tak bertanggung jawab kepada Ansor maupun NU.
 
Kelompok ini secara masif, melalui media sosial, melakukan pelemahan karakter Ansor dan NU karena memang tidak suka kepada eksistensi jamiyyah ini yang selalu siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
“Kader Ansor harus tahan terhadap bully-an, jangan mudah terprovokasi. Kader Ansor juga harus ikhlas dalam menjalankan tugas-tugasnya agar berkahnya dapat diperoleh,” pesannya kepada para peserta kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) GP Ansor Kecamatan Balapulang, Ahad (22/9).
 
Sementara Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Balapulang, Aprido kepada NU Online mengajak para kader yang sudah mengikuti kegiatan tersebut untuk bersama-sama berkiprah dan berkhidmat di NU dengan kompak.
 
“Mari bersama berkhidmat kepada NU lewat GP Ansor. Satukan langkah dan samakan persepsi untuk kebesaran Ansor dan NU Balapulang. Bagi kader Ansor dari kecamatan lain, segera merapatkan diri dan berjuang di tempatnya masing-masing,” ajaknya.
 
Dengan PKD ini ia berharap, akan lahir kader-kader baru yang militan terhadap organisasi, patuh terhadap Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) Gerakan Pemuda Ansor serta mampu menanamkan nilai perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah demi keutuhan NKRI.
 
Kegiatan PKD mengusung tema “Menanamkan Nilai Perjuangan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah Demi Keutuhan NKRI”. Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta yang berasal dari Ranting se-Kecamatan Balapulang dan utusan kecamatan lain seperti Kecamatan Talang dan Dukuhwaru.
 
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tegal Didi Permana saat pembaiatan peserta PKD menegaskan, PKD merupakan gerbang utama menjadi anggota GP Ansor. Oleh karena itu, setelah pembaiatan, kader Ansor harus berubah pola pikirnya.
 
“Setelah baiat, sahabat yang tadinya pribadi individualis sekarang harus menjadi seorang organisatoris,” pesan Didi
 
Kegiatan PKD yang berlangsung 20-22 September 2019 di Gedung NU ini juga diwarnai dengan acara Doa bersama dan tahlil untuk mengenang 40 hari wafatnya Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Balapulang, K.H. Moh. Afifudin.
 
Selain Pengurus Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Tegal, Pengurus MWC NU Kecamatan Balapulang beserta Badan Otonom NU,  hadir juga Muspika dan tokoh masyarakat setempat. 
 
Kontributor: Azat/Nurkhasan
Editor: Muhammad Faizin