Daerah

Kader IPNU Harus Jadi Motor Penggerak Militan Organisasi

Sabtu, 19 Desember 2020 | 07:58 WIB

Kader IPNU Harus Jadi Motor Penggerak Militan Organisasi

Latihan Kader Utama (Lakut) yang diadakan di Institut Agama Islam Ma'arif (IAIM), Kota Metro, (18/12). (Foto: Istimewa)

Metro, NU Online
Kaderisasi menjadi hal yang vital untuk keberlanjutan sebuah organisasi. Para kader merupakan sosok yang akan membawa tongkat estafet perjuangan serta visi dan misi sebuah organisasi. Kaderisasi ini menjadi perhatian penting dalam tubuh organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Lampung yang merupakan badan otonom dari Nahdlatul Ulama.


Untuk mencetak kader yang militan dan menjadi kader penggerak organisasi, Pimpinan Wilayah IPNU Provinsi Lampung menggelar gelar Latihan Kader Utama (Lakut) yang diadakan di Institut Agama Islam Ma'arif (IAIM), Kota Metro, (18/12).


Ketua PW IPNU Lampung, Sigit Nugroho mengatakan bahwa hampir di semua cabang IPNU se-Lampung sudah memiliki kader-kader yang mengikuti proses kaderisasi sampai tingkat Latihan Kader Muda (Lakmud).


“Saya berharap dengan adanya Lakut ini bisa membuat kader-kader di Lampung lebih baik lagi dalam segi apapun,” harap Sigit.


Ia berharap setelah selesai kegiatan Lakut ini, para kader bisa menjadi motor penggerak yang militan di Provinsi Lampung. Selain itu para kader harus senantiasa menjaga marwah organisasi dan juga tidak meninggalkan ibadah dalam kondisi apapun.


Sementara Rektor IAIM Metro Dr Mispani sangat mendukung dan memberikan apresiasi pada kegiatan tersebut. Pihaknya senantiasa siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh Nahdlatul Ulama baik itu lembaga atau banom.


“Karena kami adalah bagian dari itu semua," tegasnya.
 

Kegiatan Lakut diikuti 19 peserta yang merupakan utusan pilihan dari Pimpinan Cabang se- Lampung dan dilaksanakan dengan menerapkan prosedur protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.


Kegiatan ini mengangkat tema besar Loyalitas Tanpa Batas Istiqamah Pantang Menyerah Menuju IPNU mandiri. Pada kegiatan ini para peserta mendapatkan berbagai materi tingkat III di antaranya Aswaja dan ke-NU-an, ke-Indonesia-an, ke-IPNU-an.


Selain terkait ke-NU-an, peserta juga mendapatkan materi analisa sosial (Ansos), advokasi kebijakan publik, demokrasi dan civil society, gerakan sosial dan kewirausahaan, peta gerakan Islam di Indonesia, studi ideologi dunia, metode pengorganisasian pelajar, dan eksistensi jurnalisme di era media sosial.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR