Daerah

Kembali ke Pesantren, Ratusan Santri Tebuireng Jombang Jalani Swab Test

Sabtu, 7 November 2020 | 09:30 WIB

Kembali ke Pesantren, Ratusan Santri Tebuireng Jombang Jalani Swab Test

Suasan santri Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang sedang mengikuti tes usap. (Foto: NU Online/Rohmadi)

Jombang, NU Online
Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur kembali menarik santrinya setelah beberapa bulan yang lalu terpaksa harus dipulangkan lantaran dikhawatirkan terpapar Covid-19. Kali ini adalah gelombang ketiga semenjak pesantren yang didirikan Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari ini mengambil kebijakan pengembalian santri ke pondok.
 
Ketua Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng, Ustaz Lukman Hakim mengungkapkan, gelombang ini dimulai dari hari ini, Sabtu (7/11) hingga Kamis (12/11) mendatang. Hari pertama sejumlah santri sudah mulai berdatangan ke pesantren. Hingga tahap terakhir nanti lebih dari 1000 santri yang akan kembali ke pondok.
 
"Sebanyak 1.396 santri diundang kembali ke pondok selama sepekan ke depan. Mereka datang secara bergelombang, sesuai jadwal yang telah disiapkan oleh pengurus," ujarnya.
 
Menurutnya, mayoritas santri yang datang pada gelombang ketiga ini adalah santri yang duduk di kelas VIII SMP/MTs dan XI SMA/MA). Untuk hari pertama dikhususkan 248 santri dari Jombang, Mojokerto, Kediri, Sidoarjo, dan Surabaya. "Berikutnya menyusul Madura dan daerah lain sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pengurus," ungkapnya.
 
Berbeda dengan dua gelombang sebelumnya, bahwa santri hanya diminta melampirkan hasil rapid test dari tim medis, gelombang ketiga ini diwajibkan untuk mengikuti uji usap (swab test) saat kedatangan. "Dengan demikian, kami berharap santri yang datang benar-benar terbebas dari Covid-19," tegas pria asal Banten ini. 
 
Dengan mengikuti uji usap, imbuhnya, santri tidak perlu lagi mengikuti proses karantina selama 14 hari seperti sebelum-sebelumnya. Sebab, jika hasil uji usap negatif, santri akan langsung dipersilakan memasuki asrama. 
 
"Diperkirakan butuh waktu sekitar lima jam untuk mengetahui hasil uji usap. Selama masa tunggu, santri menempati ruang transit di kampus Universitas Hasyim Asy'ari," kata terangnya.
 
Proses uji usap tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Medika Jombang. Sebelum pengambilan sampel, santri harus melalui tahapan penapisan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Pesantren Tebuireng. Mereka ditanya tentang riwayat perjalanan selama dua pekan terakhir dan diuji kemampuan indra penciumannya.
 
Ustaz Lukman menuturkan, pihaknya memastikan kesehatan santri menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pesantren dan gugus tugas. Mewakili keluarga besar Pesantren Tebuireng, ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan pendampingan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dan Provinsi Jawa Timur selama ini.
 
Kontributor: Rohmadi
Editor: Syamsul Arifin