Daerah

Kemeriahan Pawai Obor Tahun Baru Hijriyah di Tegal Jawa Tengah

Senin, 16 September 2019 | 07:30 WIB

Kemeriahan Pawai Obor Tahun Baru Hijriyah di Tegal Jawa Tengah

Pawai obor peringatan Tahun Baru Hijriah 1441 Kabupaten Hijriah, Ahad (15/9) (Foto: NU Online/Nurkhasan)

Tegal, NU Online
Pawai Obor dalam rangka memperingati Malam Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah tingkat Kabupaten Tegal diikuti oleh ribuan santri pada Ahad (15/9) malam. Ribuan santri ini berasal dari pondok pesantren yang terdapat di Kabupaten Tegal. Seperti Pesantren Darussalam Kalibakung, Salsabila Tuwel, Misbahul Huda Al Amiriyah Kambangan, Hasyim Asyari Tarub, dan pesantren-pesantren lainnya.
 
Pawai Obor ini dilepas langsung oleh Bupati Tegal Hj Umi Azizah, dengan mengambil rute dari Rumah Dinas Bupati Tegal menuju Alun-alun Hanggawana Slawi.
 
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, rombongan pawai obor ini saya lepas," ujar Umi.
 
Tampak berada di barisan depan Marching Band Banser Desa Kambangan Lebaksiu, disusul ratusan anggota Banser Satkoryon se-Kabupaten Tegal. Di barisan berikutnya rombongan santri yang membawa oncor atau obor.
Kegiatan pawai obor ini mendapat respon baik dari masyarakat, terbukti antusias masyarakat untuk menonton sangat tinggi. Dari awal pemberangkatan di Rumah Dinas Bupati dan titik akhir di Alun-alun Hanggawana sudah dipenuhi oleh penonton. 
 
Plt Kabag Kesra Setda Pemkab Tegal Muda'i menuturkan pawai obor ini merupakan serangkaian acara memperingati Malam Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah. Setelah pawai obor, dilanjutkan dengan pengajian akbar yang mendatangkan pembicara dari Kabupaten Banyumas yaitu KH Zuhrul Anam.
 
Muda'i menjelaskan, semestinya acara peringatan Malam Tahun Baru Islam ini dilaksanakan pada awal bulan September. Namun, pada tanggal 1 September 2019 kemarin terdapat kegiatan lainnya yaitu pemulangan jamaah haji Kabupaten Tegal. 
 
"Sehingga acara peringatan Malam Tahun Baru Islam baru dapat diadakan pada malam hari ini," tuturnya.
 
Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tegal KH Aenurrofik menuturkan, hijrah dapat dimaknai meninggalkan hal yang negatif menuju hal yang positif.
 
Kontributor: Nurkhasan
Editor: Kendi Setiawan