Daerah

Kesadaran terhadap Terorisme Harus Jadi kewaspadaan Bersama

Jumat, 28 Februari 2020 | 14:45 WIB

Kesadaran terhadap Terorisme Harus Jadi kewaspadaan Bersama

Seminar publik deradikalisasi dipusatkan di Dayah Darur Ridha Al-Munawwarah Gampong Meuraksa Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Aceh. (Foto: NU Online/panitia)

Pidie Jaya, NU Online
Dayah Darur Ridha Al-Munawwarah Gampong Meuraksa Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Aceh bekerja sama dengan lembaga Analisa Demokrasi Institute menggelar seminar publik deradikalisasi. Tema yang diangkat adalah ‘Memperkuat Peran Lembaga Pendidikan Dayah dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme di Indonesia’ dan dipusatkan di aula dayah setempat, Kamis (27/2).
 
Tgk Muhammad Yani atau Tgk Meuraksa selaku pimpinan Dayah Darur Ridha Al-Munawwarah Gampong Meuraksa, Meureudu menjelaskan tujuan kegiatan memberikan pemahaman bagaimana peran lembaga pendidikan dan dayah dapat mengantisipasi serta upaya penyadaran kolektif untuk menolak paham radikal. 
 
“Kegiatan ini juga seyogya dapat menjadi upaya dalam mencari solusi yang tepat untuk menanggulangi dan mencegah paham radikalisme agar tidak semakin merebak di Indonesia,” katanya.
 
Sosok agamawan Pidie Jaya yang dikenal vokal dan enerjik ini menambahkan seminar deradikalisasi melahirkan rekomendasi yang bisa disampaikan ke publik agar dapat terciptanya situasi dan kondisi daerah yang kondusif. 
 
Seminar ini di moderatori agamawan muda Tgk Muslisal Hasan selaku dewan guru Darul Munawwarah Kuta Krueng dan diisi tiga pemateri yaitu Tgk H Muniruddin atau akrab disapa Waled Kiran.
 
Yang bersangkutan adalah Wakil Ketua MPU Pidie Jaya dan Ketua Tastafi Pijay dengan mengambil tema ‘Benarkah Radikalisme dan Terorisme Identik dengan Islam?dan Tudingan terhadap Pendidikan Keagamaan (Dayah) serta Solusinya.
 
Ada juga AKP Rustam Nawawi selaku Kapolsek Kecamatan Meureudu dengan  tema ‘Peran Masyarakat dalam Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme. Juga Tgk Iswadi selaku Kaprodi PMI  IAI AI-Aziziyah Samalanga dengan tema ‘Peran dan Sikap Kalangan Dayah aalam Mencegah Terorisme’.
 
Sementara itu Ketua Gerakan Pemuda Ansor Pidie Jaya Tgk Helmi Abu Bakar sangat mendukung dan menyambut baik acara ini, terlebih di era milenial dengan kecanggihan teknologi dan beragamnya informasi. Saat ini fenomena radikalisme maupun terorisme seringkali dilakukan dengan mengatasnamakan agama. 
 
“Pada konteks Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, fenomena ini tentunya selalu dikaitkan dengan agama Islam. Bagi kelompok radikalis, agama dinilai tepat menjadi kendaraan untuk menjalankan aksi radikalisme agar dapat mencapai tujuannya,” kata guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga tersebut.
 
Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga itu menambahkan kini paham radikal juga dapat disusupi dan berkembang dalam lingkungan pendidikan, baik umum maupun keagamaan. 
 
“Radikalisme pada lembaga pendidikan umum atau pendidikan berciri khas keagamaan masih sangat potensial terus berkembang apabila tidak dicegah secara dini,” pungkasnya.

Editor: Ibnu Nawawi