Ketua MWCNU Ledokombo: Makanan Bergizi Tidak Harus Mahal
NU Online · Ahad, 11 Agustus 2019 | 12:00 WIB
Jember, NU Online
Kecerdasan dan kesehatan adalah impian setiap orang. Namun tidak semua orang bisa mendapatkannya. Sebab bagi sebagian orang, untuk mendapatkan hal tersebut dianggap susah. Padahal tidak demikian.
Hal tersebut diungkapkan Ketua MWCNU Ledokombo Kabupaten Jember, Gus Miftahul Arifin Hasan saat memberikan sambutan dalam Workshop dengan tema Kesadaran Pangan Bergizi untuk Anak Muda di aula Laboratorium Otomotif Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Sabtu (10/8).
Menurutnya, salah satu cara untuk cerdas dan sehat adalah dengan memperhatikan asupan makanan. Dikatakannya, makanan bergizi membuat badan sehat. Jika badan sehat maka secara logika jiwa juga sehat.
“Al ’aqlus salim fil jismis salim. Jiwa yang sehat terletak dalam badan yang sehat,” tuturnya seraya menukil Hadits Nabi Muhammad SAW tersebut.
Ia mengingatkan bahwa makanan bergizi tidak harus mahal. Sebab makanan yang murah dan terjangkau juga banyak yang bergizi dan sehat. Sebaliknya, makanan yang mahal terkadang justru tidak sehat, dan bahkan membahayakan kesehatan. Katanya, dalam Islam istilah yang dipakai adalah makanan yang halal dan baik.
“Halal belum tentu baik. Baik belum tentu halal. Jadi kedua-duanya harus dipenuhi untuk dikonsumsi. Dan itulah masuk kategori makanan bergizi,” urainya.
Sementara itu, ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Ledokombo yang sekaligus panitia Workshop, Ustadz Hikam menyatakan bahwa latar belakang digelarnya acara tersebut adalah karena dipicu oleh semakin berkurangnya kesadaran para pelajar terhadap pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Dikatakan, kecenderungan remaja untuk menghindar dari makanan bergizi, selain disebabkan praduga mahalnya biaya untuk itu, juga karena tidak punya motivasi untuk mencari makanan bergizi dengan biaya murah.
“Maka dari itu sangat penting untuk meningkatkan kesadaran mereka akan arti pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi. Lebih dari itu, dalam jangka panjang, kita perlu merangkul forum atau organisasi-organisasi yang mempelopori gerakan-gerakan solutif untuk mengentaskan permasalahan ini,” harapnya.
Acara yang digelar oleh PAC IPNU-IPNU Ledokombo tersebut diikuti oleh 50 peserta, yang merupakan perwakilan pengurus sejumlah pesantren dan para ketua Komisariat IPNU-IPPNU dan lembaga pendidikan di Kecamatan Ledokombo. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua