Daerah

Ketua PWNU Lampung Ajak Seluruh Elemen NU Maksimalkan Potensi Diri

Jumat, 26 Februari 2021 | 12:00 WIB

Ketua PWNU Lampung Ajak Seluruh Elemen NU Maksimalkan Potensi Diri

KH Mohammad Mukri, Ketua PWNU Lampung. (Foto: NU Online/Faizin)

Bandarlampung, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung Prof. Mohammad Mukri mengingatkan bahwa berkhidmah di Nahdlatul Ulama tidak boleh berpaku pada jabatan struktural. Tujuan dibuat level kepengurusan di Jamiyyah NU bukan menunjukkan tingkat kualitas pengabdian maupun kemampuan pengurus tersebut.


“Tidak jaminan yang menjadi pengurus di tingkat wilayah lebih baik dari yang di cabang. Begitu juga di MWC sampai tingkat ranting. Semua tinggal kembali kepada niatannya dalam berjamiyyah di Nahdlatul Ulama,” kata Profesor Ushul Fiqih sekaligus Rektor UIN Raden Intan Lampung ini, Rabu (26/2).


Oleh karenanya ia mengajak semua pengurus NU untuk semaksimal mungkin mengeluarkan kemampuan dilandasi dengan niat yang benar dalam berjamiyyah NU. Setiap individu, baik pengurus maupun warga NU, harus mencurahkan potensi dan kemampuannya untuk kemajuan jamaah tanpa melihat pada jabatan di struktural kepengurusan.


Prof Mukri pun menilai bahwa saat ini keberadaan NU sudah sangat dicintai di masyarakat. Banyak kalangan tidak canggung lagi menunjukkan Ke-NU-annya. Ini berbeda dengan zaman orde baru di mana banyak hal yang dipertimbangkan ketika menunjukkan ke-NU-annya.


Saat ini, para kader-kader NU juga lanjutnya, sudah mampu menunjukkan kualitasnya dalam berbagai bidang untuk memberikan kemaslahatan lebih pada masyarakat. Posisi-posisi strategis memang sudah selayaknya dipegang oleh orang yang memiliki kemampuan. Dan warga NU saat ini mampu membuktikannya.


Senada dengan Prof Mukri, Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Khairuddin Tahmid menilai bahwa eksistensi NU sebagai jamiyyah yang berpaham moderat sangat vital bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Di tengah berbagai paham dan aliran Islam Transnasional, dan tidak sedikit yang ingin ‘menumbangkan’ Pancasila sebagai ideologi bangsa, NU hadir mempertahankan ideologi bangsa ini.


“Seluruh elemen harus sekuat tenaga memaksimalkan dan mempertahankan fikrah Nahdliyah yakni tawasuth (moderat) yang telah diwariskan oleh para ulama ini demi keberlangsungan bangsa. Tidak pandang apakah itu pengurus di struktural NU atau pun bukan,” katanya.


Apalagi jelang 1 Abad umur NU, pengurus dan warga NU harus sudah tidak ada permasalahan lagi dengan amaliah, fikrah, harakah, dan ghirah dalam berkhidmah di NU. Berbagai rongrongan dari eksternal jamiyyah terhadap empat hal tersebut sudah seharusnya tidak menjadikan warga NU goyah.


“Saatnya warga NU menatap masa depan untuk kejayaan NU di umur 1 abadnya,” tegasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR